Jurnal ilmiah merupakan salah satu sumber informasi yang penting bagi para peneliti dan akademisi. Jurnal ilmiah memuat artikel-artikel yang berisi hasil penelitian dan pemikiran para ahli dalam suatu bidang ilmu pengetahuan tertentu.
Ada berbagai macam jurnal ilmiah, baik jurnal nasional maupun internasional. Kualitas jurnal ilmiah (beserta penerbitnya) dapat dinilai dari berbagai faktor, seperti peringkat dan reputasi jurnal.
Sederhananya, kualitas jurnal dapat dilihat dari dua kategori, yaitu faktor kuantitatif dan kualitatif.
A. Faktor kuantitatif kualitas jurnal ilmiah
Faktor kuantitatif merupakan tolak ukur kualitas jurnal yang dapat dihitung, atau biasa disebut metrik jurnal. Termasuk peringkat, faktor dampak (IF), tingkat penerimaan, dan metrik dari situs pemeringkatan.
A1. Peringkat atau kuartil
Jurnal ilmiah nasional di Indonesia terakreditasi oleh Sinta (Science and Technology Index). Sinta adalah portal ilmiah yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek) yang menyediakan daftar jurnal nasional terakreditasi.
Jurnal nasional di Indonesia dibagi menjadi enam peringkat, yaitu:
- Sinta 1 (S1): Jurnal dengan peringkat tertinggi, umumnya sudah termasuk jurnal internasional.
- Sinta 2 (S2): Jurnal dengan peringkat yang baik.
- Sinta 3 (S3): Jurnal dengan peringkat yang cukup baik.
- Sinta 4 (S4): Jurnal dengan peringkat yang sedang.
- Sinta 5 (S5): Jurnal dengan peringkat yang cukup rendah.
- Sinta 6 (S6): Jurnal dengan peringkat terendah.
Sedangkan jurnal internasional dikenal memiliki metrik kuartil, dapat dilihat di situs web Scimago, Scopus, atau WoS. Jurnal internasional dibagi menjadi empat kuartil, yaitu:
- Kuartil 1 (Q1): Jurnal dengan peringkat tertinggi, yang memiliki kualitas artikel internasional terbaik.
- Kuartil 2 (Q2): Jurnal dengan peringkat yang baik.
- Kuartil 3 (Q3): Jurnal dengan peringkat yang cukup baik.
- Kuartil 4 (Q4): Jurnal dengan peringkat terendah.
Peringkat jurnal penting untuk diketahui oleh para peneliti dan akademisi ketika memilih jurnal untuk mempublikasikan hasil penelitian mereka. Jurnal dengan peringkat yang tinggi menunjukkan bahwa jurnal tersebut memiliki kualitas yang baik dan artikel-artikel yang dipublikasikan di dalamnya telah melalui proses peer review yang ketat.
A2. Tingkat dampak
Ada beberapa macam pengukuran dampak, yaitu impact factor (IF), CiteScore (Scopus), dan Journal Citation Indicator (WoS). Meskipun sedikit berbeda, semua metrik ini dapat digunakan untuk mengukur kualitas dan dampak jurnal ilmiah.
Faktor dampak atau Impact factor (IF) adalah ukuran rata-rata jumlah sitasi yang diterima oleh artikel-artikel dalam suatu jurnal dalam kurun waktu tertentu (biasanya dua tahun terakhir).
Sebagai contoh, jika sebuah jurnal menerima 100
sitasi dalam dua tahun terakhir dan menerbitkan 50
artikel dalam dua tahun terakhir, maka faktor dampak jurnal tersebut adalah 2
.
Singkatnya, semakin tinggi metrik dampak suatu jurnal, maka semakin tinggi pengaruhnya dan semakin baik kualitasnya.
A3. Tingkat penerimaan
Tingkat penerimaan atau acceptance rate adalah persentase manuskrip yang diterima untuk dipublikasikan dalam suatu jurnal. Nilainya bervariasi tergantung pada berbagai faktor, seperti reputasi jurnal, bidang ilmu, dan kualitas artikel yang diajukan.
Jurnal ilmiah bereputasi tinggi umumnya memiliki tingkat penerimaan yang lebih rendah daripada jurnal ilmiah dengan reputasi rendah. Hal ini karena jurnal ilmiah bereputasi tinggi memiliki standar yang lebih tinggi untuk artikel yang diterbitkan.
Selain itu, jumlah pengiriman (submission) pada jurnal bereputasi tinggi umumnya mencapai ratusan hingga ribuan artikel per bulan. Karena itu, persaingan menjadi lebih tinggi untuk mempublikasikan hasil penelitian pada jurnal tersebut.
B. Faktor kualitatif kualitas jurnal ilmiah
Selain faktor kuantitatif, ada juga sejumlah faktor kualitatif yang dapat dipertimbangkan dalam mengevaluasi kualitas jurnal, seperti tujuan dan cakupan, dewan redaksi, dan kualitas artikel yang telah diterbitkan.
B1. Tujuan dan cakupan jurnal
Tujuan dan cakupan (aim and scope) adalah bagian penting dari jurnal ilmiah. Bagian ini menjelaskan seberapa luas bidang ilmu yang dibahas oleh jurnal tersebut, jenis artikel yang diterbitkan oleh jurnal tersebut, dan audiens yang dituju oleh jurnal tersebut.
Jurnal ilmiah yang berkualitas umumnya memiliki tujuan dan cakupan yang jelas dan sangat spesifik. Hal ini akan membantu para peneliti untuk menentukan apakah jurnal tersebut tepat untuk mempublikasikan hasil penelitian mereka. Selain itu, hal ini membantu jurnal ilmiah untuk menarik kontributor dan pembaca yang tepat.
B2. Dewan redaksi
Dewan redaksi (editorial board) adalah sekelompok ahli yang bertanggung jawab untuk menilai dan memutuskan apakah sebuah artikel layak untuk diterbitkan dalam jurnal ilmiah. Umumnya, mereka terdiri dari para peneliti dan akademisi yang memiliki reputasi yang baik dan kompetensi di bidang ilmu yang dibahas oleh jurnal tersebut.
Jurnal ilmiah yang berkualitas memiliki dewan redaksi yang terdiri dari para ahli yang kompeten dan bereputasi baik. Dewan redaksi yang kompeten dan bereputasi baik akan membantu untuk memastikan bahwa artikel yang diterbitkan dalam jurnal tersebut memiliki kualitas yang tinggi.
Para penelaah (reviewers) yang kompeten dan bereputasi baik juga merupakan salah satu faktor penentu kualitas sebuah jurnal. Hanya saja, tidak semua jurnal bereputasi menampilkan nama-nama reviewer mereka.
B3. Kualitas artikel yang terbit
Kualitas artikel yang terbit merupakan salah satu indikator penting untuk menilai kualitas jurnal ilmiah. Umumnya kualitas artikel dapat dinilai dari berbagai aspek, seperti metodologi penelitian, analisis data, dan kesimpulan yang diambil.
Jurnal ilmiah yang berkualitas memiliki standar yang tinggi untuk artikel yang diterbitkan. Artikel yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah yang berkualitas telah melalui proses peer review yang ketat.
Manfaat mengetahui kualitas jurnal
Dengan mengetahui kualitas sebuah jurnal, maka:
- Para peneliti dapat memilih jurnal yang tepat untuk mempublikasikan hasil penelitiannya.
- Para pembaca dapat membaca dan merujuk artikel-artikel reliabel yang telah terbit.
- Para pembuat kebijakan terbantu dalam mengambil keputusan tentang pendanaan penelitian dan publikasi ilmiah.
- Terhindar dari jurnal predator.
Catatan: jurnal predator adalah jurnal ilmiah yang tidak memiliki standar kualitas yang baik. Jurnal ini sering kali memanfaatkan peneliti dengan menawarkan publikasi yang cepat dan mudah, namun dengan biaya yang tinggi.
Tips meningkatkan kualitas jurnal ilmiah
Bagi para pengurus atau redaksi jurnal, ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas jurnal ilmiah, antara lain:
- Memilih artikel dengan kualitas yang lebih tinggi untuk dipublikasikan.
- Meningkatkan kompetensi dewan redaksi.
- Meningkatkan frekuensi publikasi.
- Meningkatkan promosi jurnal.
- Membangun kerja sama dengan jurnal internasional bereputasi.
Penutup
Penerbit/jurnal bereputasi akan menawarkan sistem pengiriman (submission) yang mudah, biaya yang jelas, tinjauan sejawat yang ketat, dan hasil publikasi yang baik. Mereka juga akan membantu membuat hasil penelitian dapat ditemukan lebih mudah oleh pembaca dengan memasukkannya ke dalam basis data bibliografi.
Kualitas jurnal merupakan salah satu faktor yang dapat dipertimbangkan dalam memilih jurnal untuk mempublikasikan hasil penelitian. Namun, penting untuk diingat bahwa kualitas jurnal perlu dilihat dari berbagai faktor.
Mau tahu lebih lanjut tentang kualitas jurnal ilmiah atau butuh bantuan menemukan jurnal yang tepat untuk publikasi Anda? Kunjungi halaman layanan kami.