Articles » Sains dan Teknologi » Perangkat Teknologi » ASUS ZenBook 14X OLED Untuk Kuliah, Kerja, Blogging, Sampai Video Editing
ASUS ZenBook 14X OLED Untuk Kuliah, Kerja, Blogging, Sampai Video Editing

ASUS ZenBook 14X OLED Untuk Kuliah, Kerja, Blogging, Sampai Video Editing

Terakhir diperbarui pada Mei 30, 2024

Jika kembali mengingat masa-masa kuliah ada banyak sekali cerita yang bisa saya ambil. Salah satunya adalah cerita dalam memiliki laptop. Awal mula saya memiliki laptop adalah saat kuliah S1. Waktu itu saya membeli laptop baru karena kebetulan saya mengambil kuliah pada jurusan Teknik Informatika (TI).

Kuliah di jurusan TI tentu membutuhkan laptop yang mumpuni. Karena akan ada mata kuliah programming yang butuh laptop dengan spesifikasi yang lumayan tinggi. Jika kalian penasaran mengapa saya bisa mengambil kuliah S1 Jurusan Teknik Informatika, kalian bisa menikmati kisahnya sambil melihat video berikut!

Ida Wahyuni Profile Story – Sumber: Youtube Indowhiz

Masa Kuliah Sarjana

Tentunya, di awal masa kuliah saya sempat bingung, jenis laptop seperti apa yang saya butuhkan. Hingga akhirnya saya membeli laptop yang umum dipakai oleh mahasiswa kebanyakan tanpa memperhatikan spesifikasi terlalu detail. Saat sudah menjalani kuliah selama kurang lebih dua semester, saya terpaksa harus mengganti laptop dengan yang lebih mumpuni agar bisa mendukung jalannya perkuliahan dengan baik.

Singkatnya, kuliah S1 apalagi di jurusan TI ternyata membutuhkan spesifikasi laptop khusus. Nah, berikut saya berikan gambaran tugas-tugas seperti apa yang akan kalian hadapi saat kuliah S1 Teknik Informatika beserta spesifikasi laptop dengan sistem operasi Windows yang kalian butuhkan.

Fun Fact: Selain karena kebutuhan kuliah, saya membeli laptop baru karena laptop pertama saya hilang. Yap, waktu itu tas kuliah saya yang berisi laptop, handphone, dompet, dan lain-lain hilang di curi. Tentu hal tersebut menjadi pengalaman yang menyedihkan. Namun, dari pengalaman tersebut saya bisa mengambil banyak pelajaran, salah satunya untuk lebih berhati-hati dan tidak mudah percaya dengan orang yang baru di kenal.

Menjadi Lulusan Terbaik Saat Sarjana

Meskipun banyak rintangan yang harus di hadapi saat masa kuliah, saya tetap semangat dan pantang menyerah. Walaupun laptop saya hilang, semua tugas dan file materi juga ikut lenyap itu bukan menjadi halangan. Saya tetap berusaha menyelesaikan kuliah dengan baik dan serius. Hingga pada akhirnya saya dapat lulus sarjana dalam waktu 3,5 tahun dengan predikat cum laude.

Menjadi Lulusan Terbaik Saat Sarjana

“Tentunya selain karena usaha dan doa, adanya laptop yang mumpuni juga menjadi faktor penentu kesuksesan saya saat kuliah. Laptop terbaik telah mengantarkan saya menjadi wisudawan terbaik saat itu.”

Kuliah Magister 1,5 Tahun

Tak lama setelah lulus kuliah S1 saya diminta menjadi dosen di kampus tempat saya kuliah S1 dulu. Saya pun mengambil kesempatan tersebut karena tidak banyak kesempatan seperti ini. Tawaran pekerjaan menjadi dosen tersebut saya ambil tanpa harus melamar kerja terlebih dahulu.

Singkat cerita karena saya ingin menekuni profesi sebagai dosen, maka saya wajib untuk melanjutkan kuliah ke jenjang magister atau S2. Saat itu saya memilih jurusan yang linear dengan jurusan S1 saya yaitu di bidang Teknik Informatika dan Ilmu Komputer. Hal ini membuat saya mendapatkan tantangan yang lebih berat lagi dalam menempuh kuliah dan memilih device yang bisa mendukung kuliah saya.

Tantangan Kuliah Magister

Untuk kalian yang belum tahu, kuliah magister mempunyai sedikit perbedaan jika dibanding dengan kuliah sarjana atau S1. Nah, berikut adalah poin-poin penting yang menjadi pembeda pada kuliah magister.

Pengelompokan Bidang Keahlian

Pengelompokan Bidang Keahlian

Saat kuliah magister, kita dibimbing untuk fokus pada satu bidang yang menjadi minat kita. Saat kuliah magister saya memilih kelompok riset Komputasi Cerdas. Dimana kelompok tersebut lebih fokus pada pemahaman teori tentang kecerdasan buatan atau artificial intelligence, embedded system, dan pemahaman algoritma statistik dan matematika.

Beban Riset Semakin Berat

Tentunya riset yang dilakukan saat kuliah S1 dan S2 punya beban yang berbeda. Saat S2 kita dituntut untuk menerapkan bidang keahlian kita untuk menyelesaikan masalah yang konkrit serta memberikan argumen mengapa solusi yang kita berikan lebih baik dari solusi yang sudah ada. Sehingga, novelty atau keterbaruan dibutuhkan sebagai syarat riset yang baik.

Pemahaman Teori dan Referensi

Pemahaman Teori dan Referensi

Karena fokus pembelajaran yang dipersempit, maka proses pemahaman teori juga harus meningkat. Dimana pemahaman teori ini tidak hanya didapatkan dari buku, namun juga kemampuan dalam menelaah isi paper atau artikel ilmiah dari jurnal. Maka citation software seperti Mendeley sangat direkomendasikan bagi para mahasiswa magister.

Kewajiban Untuk Publikasi

Kewajiban lain setelah melakukan riset dan menemukan novelty adalah melakukan publikasi. Publikasi disini juga tidak mudah, apalagi bagi yang belum punya pengalaman. Waktu itu, saya butuh melatih kemampuan untuk publikasi pada konferensi nasional terlebih dahulu sampai pada akhirnya bisa lolos publikasi di jurnal Scopus.

Laptop Untuk Kuliah Magister

Saat awal kuliah magister saya masih menggunakan laptop lama. Namun seiring bertambahnya beban kuliah, akhirnya saya memutuskan untuk membeli laptop baru lagi. Waktu itu saya mendapatkan rekomendasi laptop dari salah seorang teman yang sudah lulus magister. Beliau sudah punya pengalaman memakai satu brand laptop dan memang performanya sangat mumpuni untuk kuliah magister.

Meskipun pihak kampus sudah menyediakan laboratorium untuk riset, namun ada baiknya jika kalian menyiapkan kebutuhan device khususnya laptop untuk mendukung perkuliahan. Berikut adalah gambaran device laptop dengan sistem operasi Windows yang bisa kalian sesuaikan untuk keperluan kuliah magister:

SpesifikasiKegunaan
Intel® Core™ i7Mendukung kinerja kuliah magister yang lebih berat
dengan kecepatan processor terhandal.
Windows 10 HomeSistem operasi yang up to date sangat dibutuhkan untuk mendukung
lancarnya aplikasi dan software yang digunakan
16 GBRAM yang besar mendukung multitasking antara riset dan menulis
paper maupun laporan tesis magister.
1TB SSDPenyimpanan yang besar sangat diperlukan untuk menyimpan
data penelitian, referensi, dan laporan.
14″ (16:10) OLED 2.8K
(2880×1800)
Display yang mumpuni membantu mengoptimalkan kinerja
saat mengerjakan tugas dan presentasi.
Intel® Iris® Xᵉ 
NVIDIA® GeForce®
Device yang dilengkapi dengan GPU sangat membantu dalam
running experiment terutama yang dalam bidang komputasi cerdas.

Menjadi Dosen Teknik Informatika

Meskipun saya sudah mulai mengajar sejak lulus kuliah S1, namun saya baru resmi menjadi dosen tetap ber-NIDN setelah lulus kuliah magister. Setelah resmi menjadi dosen, ada banyak pekerjaan yang menunggu di depan mata. Ternyata tidak hanya mengajar, dosen juga punya banyak kewajiban lain yang wajib di tunaikan.

Kewajiban Utama Dosen

Tri Dharma Perguruan Tinggi

Setiap dosen di Indonesia mempunyai kewajiban untuk melakukan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu: Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, serta Pengabdian pada Masyarakat.

Saya akan membahas secara singkat setiap poinnya:

  1. Pendidikan dan Pengajaran. Maksud dari poin pertama disini adalah sebagai sistem pendidikan yang berkelanjutan atau lebih dikenal dengan istilah transfer of knowledge dari dosen kepada mahasiswa. 
  2. Penelitian dan Pengembangan. Setelah kegiatan Pendidikan dan Pengajaran, perlu dilanjutkan dengan penelitian untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang dimiliki dalam mendukung kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  3. Pengabdian pada Masyarakat. Setelah Penelitian dan Pengembangan berhasil dilakukan, maka kemudian dilanjutkan dengan pengaplikasian solusi untuk menghadapi kasus secara nyata di masyarakat.

Tentunya kewajiban Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut menjadi tanggung jawab yang cukup berat, dan harus ditunaikan dengan sepenuh hati. Perlu banyak support system yang bisa mendukung dengan optimal pula. Salah satunya adalah fasilitas yang modern, mumpuni, dan lengkap.

Proses Belajar Mengajar Harus Menyenangkan

Kita semua tahu bahwa tugas utama dosen adalah mengajar. Namun di zaman sekarang ini, mengajar tidak hanya dilakukan di dalam kelas. Semenjak adanya wabah COVID-19 lebih memaksa kita agar bisa belajar di manapun dan kapanpun.

Oleh karena itu, dosen butuh laptop yang fleksibel untuk mengajar di manapun dan kapanpun. Lebih mudah lagi jika laptop tersebut ringan dan tipis sehingga mudah dibawa kemana saja. Selain itu, laptop yang lengkap dengan touchscreen juga akan memberikan pengalaman mengajar lebih real, seperti menulis di kertas atau papan tulis.

Penelitian Dosen Lebih Menantang

melakukan penelitian

Selain kewajiban dalam menyiapkan materi pengajaran, dosen juga butuh melakukan penelitian setiap tahunnya sebagai syarat Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Tentu level penelitian di sini lebih berat dan menantang jika dibandingkan dengan penelitian saat kuliah misalnya. Jika dulu saat masih kuliah penelitian hanya dilakukan secara individu, maka saat sudah menjadi dosen penelitian akan lebih banyak dilakukan secara tim atau berkelompok.

Oleh karena itu, kebutuhan device khususnya laptop tidak hanya digunakan dalam satu tempat saja. Mobilitas yang tinggi membuat dosen butuh laptop yang ringan dan praktis untuk dibawa meeting ke berbagai tempat. Selain itu, performa tetap yang paling utama, mengingat akan banyak software yang dibutuhkan. Kecepatan komputasi menjadi salah satu pertimbangan juga, apalagi jika Anda dosen Teknik Informatika seperti saya.

Kewajiban Riset dan Publikasi

Kewajiban Riset dan Publikasi

Dosen tidak akan pernah bisa lepas dari kegiatan publikasi, baik publikasi paper jurnal, buku, atau modul dan video pembelajaran.

Penelitian yang dilakukan oleh dosen setiap tahunnya, harus di publikasi. Sehingga, hal ini menjadi kewajiban apalagi jika dosen tersebut sudah tersertifikasi. Meskipun saya belum mengajukan sertifikasi dosen, namun saya sudah punya cukup banyak publikasi yang saya publish saat masih aktif menjadi dosen. Daftar publikasi yang pernah saya terbitkan bisa dilihat pada akun berikut:

Berikut adalah jumlah publikasi yang saya publish selama 6 tahun terakhir:


2021

3 paper


2020

2 paper


2019

2 paper


2018

5 paper


2017

6 paper


2016

4 paper

Karena banyaknya penelitian yang harus di publikasi, maka dosen perlu laptop yang ramah mata. Kewajiban untuk publikasi pastinya akan membuat saya akan berlama-lama kerja di depan laptop. Saya butuh laptop yang tidak hanya aman untuk kesehatan penggunanya, tetapi juga lebih nyaman saat digunakan. Sehingga saya dapat bekerja lebih lama tanpa membuat mata mudah lelah.

Kuliah Doktoral Di Luar Negeri

Setelah lulus magister, saya sudah berniat untuk melanjutkan sekolah doktoral. Selain tuntutan profesi, semangat belajar saya masih menggebu-gebu waktu itu. Jadi saya memutuskan untuk lanjut berangkat kuliah doktoral setelah satu tahun menjadi dosen tetap. Jadi, sementara ini status dosen saya adalah izin tugas belajar.

kuliah doktoral di luar negeri

Saat ini saya sedang kuliah doktoral di luar negeri tepatnya di National Central University, Taiwan. Saya tergabung dalam Intelligent System and Software Laboratory atau ISSL, pada Department of Computer Science and Information Engineering.

Tantangan Kuliah di Luar Negeri

Kuliah di luar negeri tentu berbeda dengan kuliah di Indonesia. Mulai dari budaya, beban kerja, metode perkuliahan, syarat kelulusan, dan masih banyak lagi. Kebetulan suami saya, Philip Faster, saat ini juga sedang kuliah doktoral bersama saya di Taiwan. Beliau pernah menuliskan beberapa pengalaman kuliah di luar negeri dalam artikel berikut:

“Cerita pengalaman kuliah di Taiwan, sebagian besar bisa di baca pada artikel berikut
Taiwan: Pengalaman Kuliah di Luar Negeri

Jika kalian masih penasaran bagaimana gambaran kuliah doktoral di luar negeri, bagaimana tantangan dalam riset, dan sebagainya, kalian juga dapat melihat lebih detail pada video berikut ya:

Device Pendukung Kuliah Di Luar Negeri

Kuliah doktoral hampir sama dengan magister, kita akan semakin fokus dalam salah satu bidang yang menjadi minat. Namun, pastinya beban kerja dan syarat kelulusannya semakin berat. Untuk kasus saya, pihak kampus dan laboratorium sudah menyediakan fasilitas riset yang cukup baik. Sehingga device yang saya butuhkan untuk kuliah saat ini lebih ke laptop yang tahan lama untuk:

  1. Online meeting, butuh laptop yang ringan, flexible, dan highly stable internet access.
  2. Remote desktop, butuh laptop dengan baterai yang durable untuk remote computer di laboratorium kapan saja dan di mana saja.

Blogging, Mengisi Waktu Luang

Saat ada waktu luang, mungkin kebanyakan orang akan pergi jalan-jalan. Misalnya ke mall, makan-makan, nonton film ke bioskop, atau hanya sekedar ke tempat wisata menghabiskan waktu dengan bersantai. Saya juga suka jalan-jalan, namun saat ada waktu luang saya lebih suka beristirahat setelah lelah bekerja seharian.

blogging

“Saya tidak ingin membuang-buang waktu luang saya untuk kegiatan yang tidak terlalu penting seperti jalan-jalan atau menghamburkan uang, apalagi bermalas-malasan. Saya lebih suka menggunakan waktu luang untuk mengurus bisnis, blogging, atau melakukan sesuatu yang santai tapi tetap produktif.”

Blogging Bareng Suami

Jika ada pasangan couple preneur, maka saya dan suami bisa disebut couple blogger. Pada awalnya, blog Indowhiz di bangun oleh suami. Setelah kami menikah, saya menyalurkan hobi menulis saya di blog tersebut. Kebetulan waktu itu blog Indowhiz sudah lama vakum. Jadi keberadaan saya waktu itu membuat blog Indowhiz bergema lagi dengan artikel-artikel baru.

Keseriusan saya dalam mengisi lagi blog Indowhiz yang lama vakum, membuat suami saya kembali bersemangat untuk sesekali menulis dan menghidupkan kembali blog ini. Kesamaan dalam hobi menulis membuat saya dan suami kompak berada di rumah saja. Biasanya kami kompak melakukan kegiatan blogging saat ada waktu luang.

Dibawah ini adalah beberapa contoh artikel yang saya terbitkan pada blog Indowhiz. Salah satunya adalah 6 artikel tentang series Tips Blogging berikut:

Nah, orang yang memberikan saya saran dalam membeli laptop saat saya kuliah magister tidak lain tidak bukan adalah suami saya. Seperti cerita plot twist saya banyak sharing masalah device khususnya laptop dengan beliau. Termasuk device apa sih yang cocok di pakai untuk blogging?

Menjadi Video Content Creator

Selain menulis, saat ini saya juga mencoba untuk membuat konten dalam bentuk video. Meskipun media tulisan masih digemari, namun tidak bisa di pungkiri bahwa saat ini lebih banyak orang yang lebih suka menonton video dari pada membaca. Mencoba mengikuti trend, Indowhiz juga mencoba menyajikan informasi dalam bentuk video.

Sharing Pengalaman & Ilmu Dengan Media Video

Selain mengikuti trend, kami membuat konten video untuk berbagi pengalaman dan ilmu pengetahuan dengan lebih fleksibel dan menyenangkan. YouTube Indowhiz menyajikan kategori video yang tidak jauh berbeda dengan versi artikel. Sejauh ini kami sudah upload beberapa Playlist antara lain yaitu:

Paper Writing Tips

Paper Writing Tips & Trick

Study In Taiwan

Study In Taiwan

Tips Blogging

Tips Blogging

A Day in Weekend

Study With Me

Study With Me

Popular Info

Popular Info

Jika kalian ingin mendukung kami dalam membuat video-video yang lebih bermanfaat, kalian bisa subscribe ke Channel Youtube Indowhiz. Nah, berikut saya sisipkan salah satu video yang kami buat untuk sharing pengalaman dalam publikasi paper ke jurnal terindeks Scopus.

Kegiatan editing video ternyata juga membutuhkan spesifikasi laptop yang high end. Apalagi jika kita butuh me-render video berdurasi lama. Tentunya kecepatan CPU, RAM, dan kapasitas hard disk sangat menentukan kinerja editing video.

Laptop Yang Saya Butuhkan

Jika dilihat dari penjelasan saya sebelumnya, saya membutuhkan laptop dengan performa yang luar biasa agar semua pekerjaan saya dapat terselesaikan. Saya akan merangkum kriteria laptop yang saya butuhkan sebagai berikut:

  1. Ringan dan Mudah Dibawa Untuk Mobilitas
  2. Adanya Teknologi yang Ramah Mata
  3. Mendukung Proses Belajar Mengajar dengan Touchscreen
  4. Bisa Di Ajak untuk Produktif
  5. Powerful Untuk Mendukung Programming
  6. Mampu Running Deep Learning Experiment
  7. Kinerja Tahan Lama untuk Mendukung Hobi Blogging
  8. RAM dan Hard Disk yang Mumpuni Untuk Video Editing

Laptop ASUS Selalu Menemani

Laptop dari brand ASUS sudah menemani saya mengerjakan tugas, sampai mengantarkan saya kuliah di negara produsen ASUS yaitu Taiwan. Berawal dari rekomendasi dari teman dekat, akhirnya saya jatuh cinta pada laptop ini hingga belum ada alasan untuk berganti ke brand yang lain.

Laptop ASUS

Percaya atau tidak, jenis laptop yang saya pakai dari masa kuliah sampai saat ini adalah ASUS.

Saya sudah menggunakan laptop ASUS sejak kuliah dan berlanjut sampai kerja. Hingga saat ini saya masih menggunakan laptop ASUS milik saya. Selama ini tidak ada kendala berarti selama pemakaian. Bahkan, laptop ASUS telah banyak membantu saya dalam mengerjakan berbagai hal seperti yang saya sebutkan sebelumnya.

Saat ini ASUS mengeluarkan produk terbaru mereka yaitu ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400). Laptop tersebut didesain ultraportable untuk kinerja lebih produktif. Ini adalah salah satu laptop dari Asus yang menjadi incaran saya untuk mendukung semua kegiatan saya di masa depan. Apakah kalian penasaran apa saja kelebihan yang dimiliki oleh ASUS Zenbook 14X OLED yang membuat saya tertarik? Mari kita bahas satu persatu.

Kenapa Memilih ASUS Zenbook 14X OLED?

ASUS resmi memperkenalkan Zenbook 14X OLED (UX5400), laptop ultra-portable dengan layar OLED 14-inci dan memiliki ScreenPad™ 2.0. Tagline yang diusung oleh ASUS saat launching laptop ini adalah “A Vision of Brilliance“. Sehingga laptop ini adalah laptop masa depan yang siap tempur dengan segala fasilitas yang dimiliki.

Zenbook 14X OLED (UX5400) merupakan seri terbaru pada lini Zenbook Classic. Kini versi terbaru ini hadir dengan berbagai penambahan fitur serta dirancang agar dapat lebih meningkatkan produktivitas penggunanya karena performa dan desainnya yang ringkas dan ringan.

Laptop ASUS ZenBook 14X OLED UX5400 Untuk Kuliah, Kerja, Blogging, Sampai Video Editing

Performa Terbaik ASUS Zenbook 14X OLED

ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400)

Laptop modern ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) sudah diperkuat oleh prosesor Intel® Core™ generasi ke-11 terbaru dan juga Intel® Iris® Xᵉ graphics.

Didukung oleh prosesor Intel® Core™ Generasi ke-11.
Didukung oleh prosesor Intel® Core™ Generasi ke-11.
Dilengkapi NVIDIA®GeForce MX450 discrete graphics
Dilengkapi Intel® Iris® Xᵉ, NVIDIA® GeForce MX450 discrete graphics
CPU performance up to 40W with 70% AIPT boost
CPU performance
up to 40W with 70%
AIPT boost
High-speed SSD up to 1TB with 3500 MB/s read speed
High-speed SSD up to 1TB with 3500 MB/s read speed
Up to16GB LPDDR4X 4266 MHz memory
Up to16GB
LPDDR4X 4266 MHz memory
ASUS ScreenPad™ for efficient multitasking
ASUS ScreenPad
for efficient multitasking
180˚ ErgoLift hinge for easy sharing
180˚
ErgoLift hinge

for easy sharing
Fast fingerprint login with power button
Fast fingerprint login
with power button
Full I/O port with Type-C Easy Charge
Full I/O port
with Type-C Easy Charge

Hidup lebih cerah dan lebih jernih dengan Zenbook 14X OLED, dengan layar sentuh 16:10 4K OLED HDR NanoEdge yang memberi Anda warna paling hidup dan nyata. Selain itu, Zenbook 14X OLED terbaru juga hadir dengan fitur-fitur yang dapat memudahkan, meningkatkan produktivitas, sekaligus menjaga kesehatan Anda.

layar sentuh 16:10 4K OLED HDR NanoEdge
Laptop ASUS ZenBook 14X OLED UX5400 Untuk Kuliah, Kerja, Blogging, Sampai Video Editing

ASUS sebagai perusahaan teknologi selalu menghadirkan inovasi yang dapat membuat pengguna Zenbook lebih produktif saat beraktivitas sehari-hari,” ujar Jimmy Lin, ASUS Regional Director, Southeast Asia.“ Melalui Zenbook 14X OLED terbaru, ASUS mencoba memberikan pengalaman penggunaan terbaik lewat performa komputasi yang handal serta desain premium yang nyaman.

Keunggulan-keunggulan tersebut pastinya membuat saya yakin akan kinerja laptop ini dalam mendukung semua aktivitas saya. Satu laptop bisa mendukung kegiatan kuliah, kerja, hobi blogging, dan juga video editing dengan sempurna. Nah, apakah Anda punya kegiatan yang sama dengan Saya? Jika iya, maka keputusan untuk membeli ASUS Zenbook 14X OLED adalah pilihan yang tepat.

Spesifikasi Lengkap ASUS Zenbook 14X OLED

Jika kita ingin membeli laptop maka yang dilihat pertama kali adalah spesifikasinya. Oleh karena itu, sekarang mari kita lihat spesifikasi lengkap yang dimiliki oleh ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) ini.

16GB LPDDR4X

Memory

16GB LPDDR4X

Windows 10 Home

Operating System

Windows 10 Home

Intel® Core™ i7-1165G7

CPU

Intel® Core™ i7-1165G7 Processor 2.8 GHz (12M Cache, up to 4.7 GHz)

Intel® Iris Xe Graphics

Graphics

Intel® Iris® Xᵉ Graphics,
NVIDIA® GeForce® MX450, 2GB GDDR6

14" (16:10) OLED 2.8K

Display

14″ (16:10) OLED 2.8K (2880×1800) 90Hz 400nits DCI-P3:100% NanoEdge display, PANTONE Validated Display, VESA TrueBlack HDR, TÜV Rheinland eye care certified, 92% screen to body ratio
ScreenPad™ 2.0 (FHD+ (2160 x 1080) IPS-level Panel)

Input/Output

Input/Output

1x USB 3.2 Gen 2 Type-A, 2x Thunderbolt™ 4 supports display and power delivery, 1x HDMI 2.0b, 1x 3.5mm Combo Audio Jack, Micro SD card reader

1TB M.2 NVMe

Storage

1TB M.2 NVMe™ 3.0 SSD

720p HD camera

Camera

720p HD camera

Connectivity

Connectivity

Wi-Fi 6 (802.11ax) + Bluetooth 5.0 (Dual band) 2*2

Audio

Audio

Built-in speaker & array microphone, Harman/Kardon certified

Battery

Battery

63WHrs, 3S1P, 3-cell Li-ion

Dimension

Dimension

31.12 x 22.12 x 1.69 cm

1.4Kg

Weight

1.4Kg

Lilac Mist, Pine Gray

Colors

Lilac Mist, Pine Gray

Price

Price

Rp23.999.000

Warranty

Warranty

2 tahun garansi global

ASUS Zenbook 14X OLED Adalah Jawaban

Setelah membaca semua keunggulan dan spesifikasi di atas, saya semakin yakin bahwa ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) adalah pilihan paling tepat. Laptop tersebut bisa dipakai untuk semua kebutuhan saya sebagai mahasiswa maupun dosen dan content creator. Mulai dari kuliah, kerja, blogging, sampai video editing cukup dikerjakan dengan satu laptop saja. Coba kita cross check lagi semua kebutuhan yang saya perlukan. Kalian bisa melihat bahwa ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) bisa mengerjakannya.

Nyaman Digunakan

Ringan dan Mudah Dibawa Untuk Mobilitas

Ringan dan Mudah Dibawa Untuk Mobilitas

Desain ringkas dan ringan menjadi salah satu keunggulan Zenbook 14X OLED (UX5400) yang paling saya suka. Bodinya memiliki ketebalan hanya 16,9mm dan bobot hanya 1,4Kg. Sehingga, membuat laptop ini mudah dan nyaman untuk saya bawa bepergian.

Adanya Teknologi yang Ramah Mata

 Zenbook 14X OLED (UX5400) merupakan salah satu laptop yang telah menggunakan layar berteknologi ASUS OLED dengan sertifikasi low blue-light dan anti-flicker dari TÜV Rheinland. Berkat fitur tersebut, saya dapat bekerja lebih lama tanpa membuat mata mudah lelah.

Ramah Mata
Touchscreen

Mendukung Proses Belajar Mengajar dengan Touchscreen

Ditambah fitur touchscreen atau layar sentuh, melakukan navigasi di Zenbook 14X OLED (UX5400) pun menjadi sangat mudah dan intuitif. Sehingga, saya bisa mengajar atau presentasi dengan lebih fleksibel, bisa klik dan juga bisa menulis dengan satu device.

Mendukung Segala Aktivitas

Bisa Di Ajak untuk Produktif

ScreenPad™ 2.0 merupakan fitur yang membedakan Zenbook 14X OLED dengan sebagian besar laptop premium lainnya. Tampil sebagai layar kedua sekaligus touchpad, ScreenPad™ 2.0 dibekali berbagai fitur yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas saya sehari-hari dalam menulis paper, meeting, mengajar, dan presentasi.

Produktif
Powerful

Powerful Untuk Mendukung Programming dan Running Deep Learning Experiment

Intel® Iris® Xᵉ Graphics dan NVIDIA® GeForce® MX450 grafis membuat Zenbook 14X OLED (UX5400) memiliki kemampuan pemrosesan grafis ekstra yang dibutuhkan oleh para programmer dan content creator seperti saya.

Blogging dan Vlogging Support

Mendukung Hobi Blogging dan Video Editing

Zenbook 14X OLED (UX5400) juga dibekali baterai berkapasitas lebih besar, yaitu 63Whr. Lalu, ditambah dengan fitur fast charging dengan kemampuan pengisian baterai hingga 50% dalam 30 menit, semakin dapat diandalkan untuk mendukung saya mengembangkan hobi blogging dan video editing.

Blogging dan Video Editing

Berita baiknya adalah, ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) sudah bekerjasama dengan Adobe Creative Cloud. Saat kalian membeli ASUS, maka akan mendapatkan keanggotaan gratis* Adobe Creative Cloud. Blogger dan Vlogger mana yang tidak tertarik dengan penawaran ini?

ASUS dan Adobe Creative Cloud
*Gratis Selama 3 Bulan

Beli Dimana?

Laptop ASUS sudah tersedia di banyak toko komputer seluruh Indonesia. Jika kalian ingin membeli secara online bisa kalian dapatkan pada Website Resmi Asus Store atau beberapa e-commerce official store yang terpercaya.

Artikel ini diikutsertakan dalam ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) Writing Competition bersama bairuindra.com

Referensi

Photoshop system requirements

System Requirements for SmartDraw For Windows Desktop

Zenbook 14X OLED (UX5400, 11th Gen Intel)

8 komentar untuk “ASUS ZenBook 14X OLED Untuk Kuliah, Kerja, Blogging, Sampai Video Editing”

  1. Wah ini laptop yang saya cari loh, ringan dan bisa tuchscreen. Soalnya saya hobi blogging dan ilustrasi, makasih reviewnya

  2. Avatar for Ida Wahyuni
    Yalianti Husein

    Keren banget perjalanan cerita kenapa bisa ambil jurusan Informatika. Memang dibalik kegagalan ada kesuksesan yang menunggu ya, asalkan tidak berhenti berusaha, meskipun saya tahu itu tidak mudah

    1. Iya, usaha memang tidak akan menghianati hasil. Selama kita sabar, dan memang itu tidak mudah. Kadang mager juga kok, gak masalah, yang penting besoknya rajin lagi, hehe

  3. Banyak sekali info dan hikmah setelah membaca artikel ini. Sungguh luar biasa produktif. Saya jadi bersemangat untuk mulai membuat karya sedikit demi sedikit

  4. Saya juga sebagai dosen kagum dengan artikel ibu, sangat inspiratif dan menjual. Meskipun ada promosi produk, tapi tidak mengurangi bobot artikel yang beekualitas. Tetap semangat membuat konten yang bermanfaat bu,

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.