Umumnya, rekayasa perangkat lunak (RPL) sangat penting bagi pengembangan sistem informasi. Sebab, sistem informasi adalah suatu sistem yang mengintegrasikan perangkat lunak, perangkat keras, data, dan manusia untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan. Mari kita bahas pengertian, tahapan, hingga implikasi RPL.
Pengenalan
Pengertian rekayasa perangkat lunak
Secara sederhana, rekayasa perangkat lunak (RPL) atau software engineering adalah suatu proses pengembangan, pengoperasian, dan pemeliharaan perangkat lunak, yang sistematis dan terukur. Artinya, proses ini melibatkan analisis, desain, implementasi, pengujian, dan pemeliharaan sebuah perangkat lunak.
Sedangkan perangkat lunak itu sendiri, adalah suatu kumpulan program komputer yang dirancang untuk melakukan suatu fungsi tertentu bagi pengguna atau sistem lainnya.
Penerapan RPL
Penerapan RPL menjadi sangat penting untuk memberikan kemudahan dan meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan data dan pekerjaan sehari-hari. Penerapannya telah mencakup banyak bidang, mulai bidang perbankan, e-commerce, transportasi, kesehatan, pendidikan, pemerintahan, hingga hiburan. Beberapa contohnya, yaitu:
- Rekayasa dan sains.
Pengembangan perangkat lunak yang membantu para insinyur dan ilmuwan dalam melakukan tugas-tugas spesifik yang berkaitan dengan bidang mereka. Contohnya, pengembangan perangkat lunak MATLAB, AUTOCAD, PSPICE, dan ORCAD. - Keamanan siber.
Pengembangan perangkat lunak yang melindungi sistem komputer, jaringan, dan program dari serangan atau gangguan yang tidak sah. Misalnya, pengembangan berbagai perangkat lunak antivirus, firewall, dan enkripsi. - Sistem informasi.
Pengembangan perangkat lunak yang mengintegrasikan perangkat keras, data, dan manusia untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan. Contohnya, pengembangan perangkat lunak pada sistem manajemen basis data, sistem manajemen pengetahuan, dan sistem pendukung keputusan. - Permainan video.
Bahkan, ada juga pengembangan dalam merancang, mengembangkan, dan menguji permainan video yang menawarkan pengalaman interaktif dan imersif bagi pemain. Contohnya, pengembangan perangkat lunak permainan FIFA, Call of Duty, dan Minecraft.
Pentingnya RPL
Pentingnya rekayasa perangkat lunak terletak pada kemampuannya untuk menghasilkan perangkat lunak yang berkualitas tinggi, handal, dan aman. Perangkat lunak yang dibuat dengan proses rekayasa perangkat lunak yang baik akan lebih mudah dipelihara dan diperbaharui serta dapat memberikan manfaat dan nilai tambah yang lebih besar bagi pengguna.
Dalam era digital seperti sekarang ini, perangkat lunak telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Jadi, penting bagi para pengembang perangkat lunak untuk memahami dan menerapkan prinsip-prinsip rekayasa perangkat lunak yang baik. Selanjutnya, hal ini akan menciptakan perangkat lunak yang berkualitas dan dapat diandalkan.
Perbedaan antara RPL dan pemrograman
RPL berbeda dengan pemrograman. Pemrograman adalah suatu aktivitas yang melibatkan penulisan kode program komputer dalam suatu bahasa pemrograman tertentu. Pemrograman adalah salah satu bagian dari RPL, tetapi tidak mencakup semua aspek RPL.
Di sisi lain, RPL lebih luas dan lebih kompleks daripada pemrograman. RPL memerlukan pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan dan harapan pengguna perangkat lunak, serta kemampuan untuk menganalisis, mendesain, mengimplementasikan, menguji, dan memelihara perangkat lunak yang memenuhi kriteria kualitas yang ditetapkan.
Karakteristik kualitas perangkat lunak
Kualitas perangkat lunak adalah suatu ukuran seberapa baik perangkat lunak memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna dan stakeholder lainnya. Beberapa karakteristik umum untuk memeriksa kualitas perangkat lunak (ISO/IEC 25010), yaitu:
- Kesesuaian fungsional: Seberapa baik perangkat lunak melakukan fungsi yang diinginkan pengguna.
- Efisiensi kinerja: Seberapa baik perangkat lunak menggunakan sumber daya seperti waktu dan memori.
- Kompatibilitas: Seberapa baik perangkat lunak bekerja bersama-sama dengan perangkat lunak atau sistem lain.
- Kebergunaan: Seberapa mudahnya orang menggunakan perangkat lunak dan mendapatkan apa yang mereka inginkan darinya.
- Keandalan: Seberapa sering perangkat lunak bekerja tanpa mengalami kesalahan atau kegagalan.
- Keamanan: Seberapa baik perangkat lunak menjaga keamanan informasi dan data dari orang yang tidak seharusnya melihatnya.
- Keterpeliharaan: Seberapa mudahnya untuk memperbaiki atau memperbarui perangkat lunak bila diperlukan.
- Portabilitas: Seberapa mudahnya memindahkan perangkat lunak ke komputer atau sistem operasi yang berbeda.
Tahapan RPL
Dengan mengikuti tahapan RPL, pengembang dapat memastikan bahwa perangkat lunak yang dibangun sesuai dengan kebutuhan pengguna dan berkualitas. Proses RPL membantu menghindari masalah yang dapat timbul pada tahap selanjutnya dalam siklus pengembangan, serta memastikan bahwa perangkat lunak berfungsi secara optimal.
Singkatnya, ada 4 tahapan utama rekayasa perangkat lunak, yaitu:
- Analisis kebutuhan.
Tahap awal dalam rekayasa perangkat lunak yaitu memahami kebutuhan bisnis atau kebutuhan pengguna. Hal ini penting untuk menyesuaikan tujuan dan fungsi pengembangan perangkat lunak. - Desain atau perancangan.
Tahap kedua yaitu merancang arsitektur perangkat lunak sesuai dengan kebutuhan dan tujuan perangkat lunak. Pengembang perlu melakukan studi yang juga melibatkan melibatkan pemilihan jenis komputer, bahasa pemrograman, dan lingkungan pengembangan yang sesuai. - Pengembangan.
Pada tahap ini, kode program perangkat lunak dikembangkan sesuai dengan rancangan arsitektur. mengimplementasikan rancangan perangkat lunak menjadi kode program. Tim pengembang juga wajib menguji perangkat lunak tersebut. Hal ini penting untuk memastikan perangkat lunak berfungsi dengan baik. Pengujian kualitas perangkat lunak setidaknya mencakup beberapa karakteristik di atas. - Implementasi dan pemeliharaan.
Tahapan terakhir adalah penyerahan dan penerapan perangkat lunak. Selanjutnya, perangkat lunak yang telah diterapkan, perlu dipelihara agar tetap berfungsi secara optimal.
Metodologi RPL
Ada banyak metode untuk melakukan pengembangan perangkat lunak sesuai dengan tahapan di atas. Beberapa metode yang populer, yaitu metode Waterfall, Prototype, Spiral, RAD (Rapid Application Development), Scrum, dan Agile.
Masing-masing metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Oleh sebab itu, penting bagi tim pengembang untuk memilih metode yang tepat untuk proyek mereka. Hal ini untuk memastikan bahwa proses pengembangan perangkat lunak berjalan lancar dan menghasilkan produk yang berkualitas.
Selain itu, dalam memilih metode, tim pengembang harus mempertimbangkan kompleksitas dan tujuan proyek, kebutuhan pengguna, lingkungan pengembangan, dan sumber daya yang tersedia.
Alat bantu RPL
Rekayasa perangkat lunak juga melibatkan penggunaan teknologi dan alat bantu untuk mempercepat dan mempermudah proses pengembangan perangkat lunak, seperti IDE (Integrated Development Environment), sistem kendali versi, dan CI/CD (continuous integration and delivery).
Umumnya, setiap tahapan RPL memiliki alat bantu yang spesifik untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses pengembangan perangkat lunak.
Implikasi
Banyak dampak baik positif maupun negatif terkait pengembangan dan penerapan RPL dalam berbagai bidang dan aspek kehidupan manusia.
Perangkat lunak yang berkualitas tinggi dan canggih akan menjadi kunci untuk mencapai efisiensi, inovasi, dan pengalaman pengguna yang lebih baik. Di sisi lain, RPL juga dapat menimbulkan banyak masalah etika, privasi, keamanan, hak cipta, hingga masalah lingkungan.
Oleh sebab itu, para pengembang perangkat lunak harus memiliki tanggung jawab etis dan profesional dalam mengembangkan perangkat lunak yang bermutu dan bermanfaat. Mereka juga harus sadar akan dampak sosial dan lingkungan dari perangkat lunak yang mereka buat. Walaupun demikian, para pengembang harus terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat di masa depan.
Prospek kerja
Saat ini, semakin banyak perusahaan dan organisasi yang bergantung pada perangkat lunak untuk menjalankan operasi mereka. Beberapa prospek kerja dalam bidang RPL, yaitu:
- Insinyur perangkat lunak,
- Pengembang perangkat lunak,
- Insinyur penjaminan mutu (Quality Assurance (QA))
- Ilmuwan data (Data Scientist), dan
- Insinyur pemelajaran mesin (machine learning)
Gaji yang ditawarkan juga bervariasi tergantung pada bidang atau posisi kerja, pengalaman kerja, kualifikasi pendidikan, lokasi kerja, dan faktor-faktor lainnya. Namun secara umum, gajinya cukup tinggi dan kompetitif yang berkisar antara 4–20 juta rupiah per bulan.
Tantangan RPL
Pengembangan perangkat lunak yang berkualitas dan sesuai kebutuhan tidak selalu berjalan mulus. Ada kalanya proses RPL menimbulkan beberapa tantangan dan masalah. Beberapa diantaranya, yaitu:
- Kesesuaian terhadap spesifikasi.
Perangkat lunak umumnya memiliki batasan-batasan tertentu. Ada kalanya ada fitur dalam perangkat lunak yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. Maka, penting bagi pengembang dan klien untuk saling berkomunikasi untuk mendiskusikannya. - Kompleksitas sistem.
Perangkat lunak modern biasanya memiliki fitur yang kompleks dan beragam, yang dapat membuat proses pengembangan menjadi lebih sulit. Pengembang harus dapat memastikan bahwa fitur-fitur tersebut dapat bekerja bersama dan menghasilkan sistem yang stabil dan andal. - Manajemen proyek.
Pengembangan perangkat lunak sering melibatkan beberapa tim dan tahapan, yang membuat manajemen proyek menjadi tantangan yang signifikan. Memastikan bahwa proyek selesai tepat waktu dan dalam batas anggaran, merupakan sebuah tantangan tersendiri. - Perubahan kebutuhan.
Kebutuhan pengguna dapat berubah selama proses pengembangan. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam menjaga jadwal dan anggaran pengembangan. Dalam hal ini, pengembang dan klien harus berdiskusi untuk menentukan apakah perubahan kebutuhan harus diterapkan pada proyek yang sedang berlangsung atau menjadi proyek selanjutnya. - Kesalahan manusia.
Kesalahan manusia seperti kesalahan pengetikan, kesalahan logika, atau kesalahan kode dapat mengakibatkan perangkat lunak tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Oleh sebab itu, pengembang harus melakukan pengujian secara teratur untuk mengidentifikasi kesalahan dan memperbaikinya secepat mungkin. - Keamanan.
Keamanan perangkat lunak menjadi semakin penting dalam era digital saat ini. Pengembang harus memastikan bahwa perangkat lunak yang dikembangkan aman dari serangan siber, agar tidak mengancam privasi pengguna.
Gambar sampul oleh macrovector di freepik