Terakhir diperbarui pada April 25, 2023
Dalam bidang akademik, semakin tinggi jenjang pendidikan yang kita lalui, semakin tinggi pula kebutuhan untuk meneliti sesuatu. Bahkan sebuah penelitian merupakan persyaratan untuk menyelesaikan jenjang pendidikan tinggi di Indonesia termasuk diploma, sarjana, magister, dan doktor. Di sisi lain, umumnya, sebuah perusahaan, organisasi, maupun manufaktur juga memiliki departemen riset dan pengembangan [1]. Lalu, apa pentingnya melakukan penelitian?
Tujuan penelitian
Pada dasarnya, apapun jenis penelitian kita (riset murni maupun terapan); tujuannya hanyalah satu, yaitu menyelesaikan suatu permasalahan.
Setiap permasalahan yang kita hadapi, tidak serta merta kita dapat menyelesaikannya dengan mencoba segala kemungkinan atau yang kita kenal dengan “brute force“[2]. Semakin kompleks permasalahan yang kita hadapi, semakin banyak cara yang perlu kita coba untuk mendapatkan solusinya; yang mana sangat tidak efisien; karena setiap percobaan akan menguras waktu, tenaga, dan uang.
Di sisi lain, internet sangat membantu kita dalam mengakses banyak informasi. Hal ini memungkinkan kita mendapatkan sebuah solusi untuk permasalahan umum, hanya dengan penelusuran melalui bantuan mesin pencari. Namun, dengan jumlah informasi yang sangat banyak, sering sekali kita membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mencari informasi yang akurat. Bahkan, semakin kompleks permasalahan, semakin kecil kemungkinan menemukan solusinya di internet. Selain itu, unsur politik, konflik kepentingan, dan faktor-faktor lain terkadang banyak membuat bias informasi yang tidak dapat kita andalkan. [3]
Oleh sebab itu, sebuah penelitian sangat penting untuk mencari solusi terbaik dalam menyelesaikan suatu permasalahan [1]. Katakanlah Anda ingin membuktikan atau menguji sesuatu, artinya ada masalah “keraguan” tentang suatu hal. Anda ingin mengembangkan sesuatu, artinya ada masalah “efektifitas” maupun “efisiensi” dari teknologi yang ada. Jika tak ada permasalahan yang akan kita bahas, maka kita tidak dapat melakukan penelitian.
Proses penelitian
Proses penelitian hendaknya kita lakukan secara sistematis dan terencana. Anda dapat merencanakan tahapan prosesnya sesuai dengan kebutuhan anda atau organisasi anda. Namun, secara umum, prosesnya mencakup beberapa tahapan:
- Analisis permasalahan: Tahapan awal yaitu anda perlu menganalisis fokus permasalahan yang akan diselesaikan. Selain itu, hendaknya kita membatasi ruang lingkup permasalahan, agar dapat kita selesaikan dengan mudah dan cepat.
- Studi literatur: Kita perlu mendapatkan informasi tentang teknologi dan solusi terkini yang sesuai dengan objek permasalah. Selanjutnya, informasi tersebut dapat kita jadikan pedoman untuk menentukan dan merencanakan metode analisis.
- Pengumpulan dan analisis data: Sebagian besar penelitian membutuhkan data pendukung. Data-data tersebut perlu kita kumpulkan dan analisis untuk mendapatkan informasi-informasi tertentu
- Melakukan eksperimen: Eksperimen terkadang kita butuhkan apabila informasi terkini yang kita dapat masih belum memberikan manfaat apapun. Dalam hal ini, sebuah eksperimen umumnya memberikan informasi-informasi tambahan yang sangat berarti.
- Menyimpulkan temuan: Temuan-temuan hasil dari analisis data maupun eksperimen terkadang sangat banyak. Oleh sebab itu, kita perlu menyimpulkan hasil temuan dalam sebuah proses penelitian.
- Dokumentasi dan pelaporan: Di akhir penelitian, seluruh proses dan hasilnya perlu kita dokumentasikan, yang selanjutnya dapat kita laporkan kepada lembaga kita dan/atau pihak pemberi dana. Terkadang, dokumentasi ini sangat bermanfaat untuk penelitian-penelitian selanjutnya; oleh karena itu, dokumentasi tersebut dapat pula kita publikasi dalam format jurnal, buku, paten, maupun publikasi lainnya.
Manfaat penelitian
Penelitian tidak hanya bermanfaat untuk mendapatkan solusi atas sebuah permasalahan; namun ada banyak sekali manfaat-manfaat lain seperti:
- Mengembangkan keterampilan analisis dan pemikiran kritis. Umumnya, dalam setiap penelitian, para peneliti akan mendapatkan ilmu dan pengalaman baru dalam proses analisis. Selain itu, para peneliti akan semakin mudah untuk berpikir secara kritis. [4]
- Menambah jaringan dengan para pakar. Setiap bidang ilmu umumnya memiliki komunitas yang juga terdapat pakar bidang tersebut. Oleh sebab itu, jika kita melakukan sebuah penelitian, ada kemungkinan kita dapat berkolaborasi dengan para pakar dalam bidang ilmu yang sama dengan kita. Bahkan, tidak jarang sebuah penelitian dilakukan oleh beberapa pakar pada bidang ilmu yang berbeda. [5]
- Menambah jumlah ilmu pengetahuan dan perspektif baru. Setiap hasil penelitian yang dipublikasi akan berkontribusi terhadap penambahan jumlah ilmu pengetahuan terkini [6]. Tidak jarang hasil sebuah penelitian juga turut memberikan perspektif baru dalam menyelesaikan permasalahan lama [7].
- Mengubah cara kita hidup. Penelitian-penelitian di segala bidang dapat menambah wawasan yang mengubah cara hidup kita. Umumnya hal ini mengarah pada perkembangan teknologi baru. [3]
- Menghasilkan inovasi. Banyak penelitian yang dilakukan dalam kerjasama antara akademisi dan industri. Umumnya, hal tersebut dapat menghasilkan inovasi, ide, maupun teknologi terbaru yang sangat bermanfaat dalam meningkatkan performa industri. [8]
Sebenarnya, ada banyak sekali manfaat-manfaat lainnya yang belum tercakup dalam artikel ini. Meski demikian, setiap penelitian yang dilakukan dengan baik dan beretika, selalu memberikan dampak positif terhadap individu, masyarakat, industri, dan/atau organisasi.
Sumber dana penelitian
Sebuah penelitian umumnya membutuhkan dana yang tidak sedikit. Kebutuhan akan peralatan pendukung, akomodasi, transportasi, survey, pembelian data, hingga biaya publikasi, sangat bergantung pada dana yang tersedia. Namun, ada berbagai sumber dana yang dapat kita manfaatkan untuk melakukan sebuah penelitian.
a. Pemerintah Indonesia
Pemerintah Indonesia menggelontorkan triliunan rupiah sebagai anggaran riset nasional setiap tahunnya . Anggaran riset nasional ini terbagi dalam beberapa lembaga pemerintah seperti Kemenristek/BRIN, LPDP Kemenkeu dan lembaga-lembaga pemerintah lain. Jadi, lembaga-lembaga riset termasuk universitas, dapat mengajukan proposal kepada lembaga pemerintah tersebut untuk mendapatkan dana ini.
Namun, anggaran dana riset nasional ini merupakan uang rakyat, yang mana tanggung jawab dalam penggunaannya sangat besar. Oleh sebab itu, salah satu bentuk pengawasan dalam penggunaan dana ini, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK) akan melakukan audit pada setiap penelitian yang menggunakan anggaran pemerintah.
Jika anda ingin mengajukan proposal penelitian kepada lembaga pemerintah, anda dapat menelusuri informasi lebih lanjut dari beberapa tautan berikut:
- Kementerian Riset dan Teknologi / Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia: https://brin.go.id/
- Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP): https://www.lpdp.kemenkeu.go.id
- Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia (DIPI): https://www.dipi.id/
b. Perusahaan / organisasi
Penelitian merupakan sebuah keharusan dalam dunia industri agar mereka dapat bertahan dalam persaingan global. Oleh karena itu, perusahaan atau organisasi besar umumnya juga memiliki departemen riset dan pengembangan. Mereka memiliki dana operasional internal untuk riset-riset yang bermanfaat dalam menyelesaikan permasalahan mereka. Terkadang, perusahaan atau organisasi tersebut memberikan dana penelitian (hibah) untuk masyarakat umum. Dalam hal ini, umumnya proposal dapat diajukan melalui lembaga. Namun, tak jarang sebuah tim tanpa lembaga dapat mengajukan proposal untuk melakukan sebuah penelitian. Meskipun demikian, persyaratan dan ketentuan sebuah dana hibah penelitian perlu kita baca secara mendetail.
Dana hibah dari perusahaan umumnya tidak sebanyak dana dari pemerintah. Selain itu, dana ini umumnya hanya berlaku untuk penelitian yang sesuai dengan ruang lingkup yang dikembangkan oleh perusahaan atau organisasi tersebut.
Jika anda ingin mengajukan proposal penelitian kepada perusahaan atau organisasi (atau pemerintah luar negeri), anda dapat menelusuri informasi lebih lanjut dari beberapa tautan berikut:
- Indonesia Toray Science Foundation, Indonesia: http://www.itsf.or.id/
- Nutrifood, Indonesia: https://www.nutrifood.co.id/
- The Spencer Foundation, Amerika Serikat: https://www.spencer.org/
- National Science Foundation, Amerika Serikat: https://www.nsf.gov/
- Japan Society for the Promotion of Science, Jepang: https://www.jsps.go.jp/
- Kurita Water and Environment Foundation, Jepang: http://www.kwef.or.jp/
- The Human Frontier Science Program (HFSP), Prancis: https://www.hfsp.org/
- National Research Foundation, Afrika Selatan: https://www.nrf.ac.za/
- Merck KGaA, Jerman: https://www.merckgroup.com/en.html
- Medical Research Council (MRC), Inggris: https://mrc.ukri.org/
- International Centre For Genetic Engineering And Biotechnology, United Nations: https://www.icgeb.org/
- The World Academy of Sciences (TWAS), United Nations: https://twas.org/
Selain tautan di atas, masih banyak pilihan lain yang dapat anda temukan di internet melalui mesin pencari.
c. Dana pribadi
Penelitian tidak selalu membutuhkan dana puluhan hingga ratusan juta. Karena, bisa juga seseorang akan melakukannya hanya karena rasa keingintahuannya atau untuk menyelesaikan masalah kecil dalam kesehariannya. Dalam hal ini, kita juga bisa memakai dana pribadi untuk keperluan penelitian kita sendiri. Namun, kita perlu merencanakan berbagai pengeluarannya, agar dana yang tersedia mencukupi semua proses penelitian.
Kesimpulan
Tujuan melakukan penelitian memang untuk menyelesaikan sebuah permasalahan. Namun, jika kita lihat lebih jauh lagi, dengan terselesaikannya sebuah permasalahan tersebut, ada banyak dampak positif yang timbul dari hasil sebuah penelitian. Di sisi lain, banyak komunitas yang terdiri dari para peneliti dan para pakar yang memberikan banyak kontribusi terhadap ilmu pengetahuan dari hasil penelitian mereka; yang secara tidak langsung dapat kita rasakan manfaatnya dan merubah cara kita menjalani hidup. Jadi, jika kita memiliki sebuah permasalahan kompleks, mungkin kita dapat mulai melakukan penelitian untuk mendapatkan solusi terbaiknya; yang mana juga dapat memberikan dampak positif lainnya terhadap diri kita, maupun orang lain.
Referensi
- [1]T. Brennan, P. Ernst, J. Katz, and E. Roth, “Building an R&D strategy for modern times,” McKinsey & Company: McKinsey Insights, Nov. 03, 2020. https://www.mckinsey.com/business-functions/strategy-and-corporate-finance/our-insights/building-an-r-and-d-strategy-for-modern-times (accessed Jan. 17, 2021).
- [2]Oxford Reference, “Brute Force Algorithm,” Oxford Reference. https://www.oxfordreference.com/view/10.1093/oi/authority.20110803095532553 (accessed Jan. 18, 2021).
- [3]Artifacts, “Why Is Academic Research Important? Your Complete Guide,” Artifacts, Jan. 31, 2020. https://artifacts.ai/why-is-academic-research-important/ (accessed Jan. 18, 2021).
- [4]Office of Undergraduate Research, “Benefits of Engaging in Research,” University of San Diego. https://www.sandiego.edu/ugresearch/about/benefits.php (accessed Jan. 17, 2021).
- [5]School of Undergraduate Studies, “Research Benefits and Models,” The University of Texas Austin: School of Undergraduate Studies. https://ugs.utexas.edu/our/start/models (accessed Jan. 17, 2021).
- [6]D. Patel, “How research is creating new knowledge and insight,” BioMed Central: Blog Network, Jun. 12, 2017. https://blogs.biomedcentral.com/on-health/2017/06/12/research-creating-new-knowledge-and-insight-the-health-foundation/ (accessed Jan. 17, 2021).
- [7]S. Silverstein, “Changing Perspective: A New Look At Old Problems,” Smashing Magazine, Sep. 03, 2012. https://www.smashingmagazine.com/2012/09/changing-perpective-new-look-old-problems/ (accessed Jan. 21, 2021).
- [8]National Academy of Engineering, The Impact of Academic Research on Industrial Performance. Washington, DC: National Academies Press, 2003. doi: 10.17226/10805.
Gambar sampul dibuat oleh freepik