Terakhir diperbarui pada Mei 28, 2024
Pada dasarnya, semua orang tua pasti akan memilih yang terbaik untuk buah hatinya.
Semua orang tua pasti setuju dengan kalimat tersebut bukan? Siapa orang tua yang tidak ingin memberikan yang terbaik? Tentu tidak ada. Terlebih jika buah hati Anda masih bayi atau balita. Tentu mereka belum paham mana pilihan terbaik untuk mereka. Pastinya disini pilihan orang tua akan menjadi satu-satunya solusi yang bisa mereka andalkan.
Salah satu pilihan yang biasanya akan menimbulkan ke-galau-an adalah, “Nanti bayiku pakai popok kain atau diapers ya?”.
Nah, jika sudah membicarakan masalah ini, pasti ibu-ibu akan pusing menentukan pilihan bukan? Oleh karena itu, pada artikel kali ini mari kita bahas apa perbedaan dari popok kain dan diapers (popok sekali pakai). Apa sih dampak positif dan sisi negatif dari keduanya? Apakah mitos-mitos mengenai pemakaian diapers itu benar? Apakah anak yang menggunakan diapers akan susah jalan?
Dan pasti masih banyak lagi pertanyaan yang ingin ibu-ibu utarakan bukan? Sebelum itu, mari kita bahas dulu kedua objek diatas bersama-sama. Silahkan baca penjelasana berikut sampai selesai ya!
Popok Kain
Popok kain adalah popok yang dapat digunakan kembali yang terbuat dari serat kain alami, buatan, atau kombinasi keduanya [1]. Bahan popok kain berasal dari serat alami misalnya dari wol atau kapas. Untuk popok kain yang lebih modern, biasanya dilengkapi dengan lapisan penyerap dari handuk microfiber dan lapisan tahan air dari poliuretan laminasi (PUL). Ada juga popok kain modern yang hadir dalam berbagai bentuk. Bentuk popok kain modern juga terinspirasi dari bentuk popok sekali pakai. Sehingga lebih mudah digunakan dan lebih praktis.
Jenis-Jenis Popok Kain
1. Flat
Popok ini berbentuk datar yang terdiri dari kain penyerap satu lapis, berbentuk persegi atau persegi panjang. Kapas adalah bahan yang paling umum digunakan. Popok kain jenis Flat harus dilipat menjadi bentuk yang diinginkan sebelum dapat digunakan sebagai popok.
2. Prefolds
Prefolds berbentuk sepotong kain penyerap berbentuk persegi panjang yang telah dilipat, dilapisi, dan kemudian dijahit. Sehingga strip yang berada di tengah popok memiliki lebih banyak lapisan bahan penyerap. Popok kain jenis ini bisa menahan pipis sementara agar tidak tembus ke pakaian.
3. Shaped
Popok kain Shaped mempunyai struktur yang sangat mirip dengan Prefold. Perbedaannya adalah pada bentuknya, jika Prefolds berbentuk persegi panjang, Shaped bisa berbentuk melainkan segitiga, berbentuk T, berbentuk X, atau berbentuk Y.
4. Contours
Popok Contours sangat mirip dengan popok Prefold. Perbedaannya adalah pada potongan dan jahitan yang mirip dengan bentuk jam pasir. Hal ini dilakukan agar tidak perlu melipat sebelum siap digunakan sebagai popok dan juga untuk mengurangi bulkiness.
5. Fitteds
Fitted adalah popok penyerap berbentuk jam pasir yang memiliki karet di bagian kaki agar dapat menampung feses dan urin dengan lebih baik. Mereka biasanya juga memiliki penutup bawaan seperti velcro atau kancing yang digunakan untuk mengamankan popok pada bayi.
6. Pocket
Bentuknya hampir sama dengan Fitted, tapi popok Pocket terdiri dari lapisan luar tahan air dan lapisan dalam yang dijahit pada ketiga sisi untuk membuat saku atau kantong. Kantong tersebut kemudian diisi dengan pad yang dapat disesuaikan berdasarkan tingkat daya serap yang dibutuhkan untuk setiap bayi.
7. All-in-one
Popok all-in-one terdiri dari lapisan luar kedap air yang dijahit bersama dengan bahan penyerap di bagian dalam. Ada juga beberapa lapisan penyerap tambahan yang di jahit bersama. All-in-one berbentuk jam pasir dan memiliki velcro, snap, atau penutup lain untuk mengamankannya pada bayi.
8. All-in-two
All-in-two-diaper adalah popok dengan dua bagian. Popok all-in-two terdiri dari penutup popok tahan air dan sisipan penyerap. Sisipannya adalah alas persegi panjang atau jam pasir yang punya daya serap tinggi. Sisipan menempel pada penutup dan dapat dilepas saat kotor atau basah. Penutup dapat digunakan kembali dengan mengganti sisipannya.
9. Hybrid
Popok Hybrid mirip dengan popok all-in-two karena terdiri dari penutup popok tahan air dan sisipan penyerap. Alasan nama “Hybrid” adalah bahwa penutup popok tahan air yang sama dapat digunakan dengan sisipan penyerap kain biasa atau sisipan sekali pakai.
Perbandingan Jenis-Jenis Popok Kain Dengan Beberapa Parameter
Nama Popok | Untuk New Born | Mempunyai Ukuran (Size) |
---|---|---|
Flat | ✓ | – |
Prefolds | ✓ | – |
Shaped | ✓ | – |
Contours | ✓ | – |
Fitteds | – | ✓ |
– | ✓ | |
All-in-one | – | ✓ |
All-in-two | – | ✓ |
Hybrid | – | ✓ |
Dampak Positif Popok Kain
Dikutip dari laman Alodokter, berikut ini adalah beberapa keuntungan atau dampak positif dari penggunaan popok kain.
- Popok kain tersedia dalam berbagai pilihan bahan dan bentuk yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan bayi.
- Popok kain lebih hemat karena harganya lebih murah, bisa di cuci, dan di pakai lagi.
- Bisa disimpan dan digunakan kembali untuk anak yang selanjutnya.
- Di anggap lebih aman untuk kulit bayi karena bebas dari bahan kimia.
- Dapat mengurangi sampah popok sehingga lebih ramah lingkungan.
Sisi Negatif Popok Kain
- Mudah bocor
- Harus sering diganti
- Tidak praktis
- Butuh banyak waktu untuk mencucinya
- Membutuhkan tempat penyimpanan yang cukup besar
- Kurang efisien saat dibawa bepergian
- Bayi mudah terbangun saat tidur
Dilansir dari sumber yang sama [2], ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika Anda menggunakan popok kain antara lain yaitu:
- Bila Anda menggunakan peniti untuk memasang popok, pilihlah peniti berukuran besar dengan kepala yang terbuat dari plastik dan berhati-hatilah saat memasangnya agar tidak melukai bayi.
- Perhatikan cara membersihkan feses yang menempel pada popok kain. Bersihkan feses terlebih dahulu, lalu semprot popok kain dengan campuran air dan baking soda untuk mengurangi bau.
- Popok kain yang basah terkena urine bayi bisa langsung ditaruh di keranjang pakaian kotor, namun lebih baik pisahkan dengan pakaian bayi sehari-hari.
- Ketika mencuci popok kain, pisahkan dengan pakaian lain dan gunakan detergen lembut khusus untuk bayi.
- Gunakan air panas saat mencuci dan bilas sampai bersih minimal 2 kali bilas.
- Cuci tangan sebelum dan sesudah selesai mengganti popok bayi untuk mencegah penyebaran kuman.
Enaknya Menggunakan Popok Sekali Pakai
Popok sekali pakai adalah salah satu terobosan yang cukup praktis dalam proses merawat bayi dan balita. Popok sekali pakai sangat praktis saat dibawa bepergian. Setelah dipakai bisa langsung dibuang dan tidak perlu menyimpan bekas popok yang basah di dalam tas. Ukuran popok sekali pakai juga lebih kecil dan ringan, tidak banyak makan tempat saat dimasukkan ke dalam tas. Tidak hanya praktis, namun juga sangat efisien. Jika menggunakan popk sekali pakai, maka Ibu tidak perlu mencuci popok.
Selain itu Ibu akan terbebas dari rasa khawatir tentang pipis yang bocor. Disisi lain bayi juga akan lebih nyaman karena pipis akan terserap dengan sempurna.
Dewasa ini, inovasi yang dimiliki popok sekali pakai sudah cukup baik. Penggunaan gel pada popok sekali pakai, dapat menyerap cairan lebih banyak. Hal ini sangat baik dalam memberikan kenyamanan pada bayi. Sehingga bayi merasa nyaman karena popoknya selalu kering dan tidak lembab karena pipis.
Ibu yang memilih menggunakan popok sekali pakai pasti sangat tergiur dengan kemudahan-kemudahan yang ditawarkan bukan? Apalagi saat ini beberapa popok sekali pakai dibuat dari bahan yang memungkinkan adanya aliran udara ke kulit bayi. Sehingga bayi yang punya kulit sensitif pun dapat menggunakan popok sekali pakai tanpa khawatir.
Popok Sekali Pakai Mengerti Kebutuhan Ibu dan Bayi
Image by rawpixel.com on Freepik
Selain mudah digunakan, popok sekali pakai juga fleksibel serta mengerti kebutuhan ibu dan bayi. Hal ini dapat dirasakan terutama dimasa awal perkembangan bayi. Kita semua tahu bahwa perkembangan bayi mulai lahir sampai berusia balita adalah pertumbuhan paling pesat. Sehingga kebutuhan pakaian dan popok akan mudah berubah dari segi ukuran menyesuaikan dengan perkembangan bayi. Nah, dari sini ibu-ibu sudah punya bayangan bukan?
Jika kita menggunakan popok sekali pakai, pasti itu tidak akan bertahan selama satu tahun. Bukan karena sudah rusak, tapi lebih karena sudah tidak bisa digunakan lagi alias sudah tidak muat. Popok sekali pakai untuk new born pasti tidak bisa digunakan untuk bayi usia 6 bulan, dan seterusnya. Berbeda dengan popok sekali pakai yang menyediakan berbagai macam ukuran mengikuti perkembangan bayi. Sehingga jika kalian ingin solusi masalah ukuran popok yang fleksibel, popok sekali pakai adalah pilihan yang tepat.
Referensi Ukuran Popok Sekali Pakai
Sejauh ini popok sekali pakai dari berbagai merek mempunyai ukuran standart. Berikut saya berikan contoh beberapa ukuran yang banyak digunakan oleh merek Pampers beserta link pembeliannya. Saya merekomendasikan merek Pampers karena merek ini yang saya pakai dari anak saya lahir sampai balita dan tidak menemukan masalah apapun. Dan yang pasti tanpa di-endorse ya.
Popok Perekat Size S (Small) Berat badan 4-8 kg |
---|
Pampers Popok Perekat Premium Care S 48 buah |
Pampers Popok Perekat Premium Care S 48 Paket Isi 2 |
Pampers Popok Perekat Premium Care S 48 Paket Isi 4 |
Note: Pilihan produk di atas adalah list yang dapat memudahkan ibu-ibu dalam memilih toko official store di Shopee yang terpercaya. Ibu-ibu tidak perlu scroll Shopee terlalu lama untuk mencari produk dan harga yang pas. Cukup ikuti link di atas dan lakukan pembelian. Harga dapat berubah sewaktu-waktu. Jika kalian menginginkan promo harga di atas, silahkan lakukan pembelian sekarang juga!
Tapi Popok Sekali Pakai Itu…
Namun, selain punya banyak keunggulan, popok sekali pakai juga punya beberapa kelemahan. Salah satunya adalah:
Harga Yang Relatif Mahal
Harga popok sekali relatif lebih mahal jika dibandingkan dengan popok kain. Sebuah artikel dari Financial IQ mencoba menghitung harga pembelian popok kain dan popok sekali pakai di Amerika yang menujukkan bahwa popok sekali pakai lebih mahal.
- Popok Kain membutuhkan Rp 8.322.905 per tahun termasuk biaya laundry-nya. Namun masih bisa di gunakan untuk 1-2 tahun kedepan (jenis popok tertentu) atau untuk anak selanjutnya.
- Popok sekali pakai membutuhkan Rp 11.401.240 per tahun, dan akan mengeluarkan uang yang sama untuk tahun depan.
- Note: Harga di atas adalah konversi dari harga di Amerika, kemungkinan harga di Indonesia bisa berbeda.
Mencemari Lingkungan
Popok seklain pakai yang harus dibuang setelah kotor mengakibatkan isu pencemaran lingkungan yang cukup meresahkan.
Mengandung Bahan Kimia
Beberapa popok sekali pakai mengandung bahan kimia, seperti pewarna atau pewangi tambahan yang berisiko menyebabkan alergi pada beberapa bayi.
Jika Ibu lebih memilih menggunakan popok sekali pakai, maka perhatikanlah hal-hal berikut:
- Jika bayi Ibu mengalami ruam di sekitar selangkangan dan pantat bayi, segera ganti brand popok yang dipakai. Selain itu jangan lupa memberikan diaper rash cream untuk mencegah ruam semakin parah.
- Apabila ada tanda karet di sekitar pangkal paha dan pinggang bayi, ini mungkin popok terlalu ketat. Segera longgarkan atau beli popok dengan ukuran yang lebih besar. Ini berarti saat yang tepat untuk meningkatkan ukuran popok sekali pakai pada bayi.
- Jangan lupa Cuci tangan setelah membersihkan pantat bayi dan mengganti popok untuk mencegah penyebaran kuman.
- Buang sampah popok secara teratur (minimal sekali sehari) untuk mencegah aroma yang tidak sedap dan pertumbuhan bakteri di dalam rumah.
Cerita Saya Dalam Menentukan Pilihan
Seperti yang sudah saya ceritakan pada artikel sebelumnya, bahwa saya melahirkan di luar negeri (Taiwan). Saat berada di rumah sakit, pihak rumah sakit lansung memakaikan popok sekali pakai (dari merek Pampers) kepada semua bayi yang lahir. Sehingga, dari lahir bayi saya sudah menggunakan popok sekali pakai.
Baca Juga: Hamil dan Melahirkan di Luar Negeri Sambil Kuliah? Why Not!
Sebenarnya kami sempat pulang ke Indonesia saat hamil 7 bulan. Waktu itu kami membeli popok kain atas saran dari Ibu. Jenis popok kain yang kami beli adalah jenis “Flat” atau popok kain khas Indonesia yang memiliki tali. Kami juga setuju-setuju saja untuk menggunakan popok kain apalagi saat masih baru lahir. Karena kata orang kulit bayi lebih sensitif dan mudah ruam jika memakai popok sekali pakai.
Saat kami sudah kembali dari rumah sakit, saya mencoba memakaikan popok kain kepada bayi. Awalnya kami semangat sekali, karena dengan memakai popok kain bisa lebih menghemat biaya. Namun, apa yang terjadi? Kami ternyata hanya bertahan selama setengah hari.
Bagaimana tidak? Saat memakai popok kain dan bayi pipis, semua baju dan bedong akan basah seketika. Bahkan alas tidur dan kasur juga sempat basah. Mencoba satu dua kali menggunakan popok kain, kami masih cukup sabar, namun itu hanya bertahan setengah hari saja. Akhirnya kami kembali menggunakan popok sekali pakai.
Mengapa Memilih Popok Sekali Pakai?
Jika kami berada di Indonesia, tentu tidak masalah dengan banyaknya cucian baju bayi. Namun saat itu kondisi kita berada di Taiwan, untuk keperluan laundry kami harus membayar. Jika harus melakukan laundry setiap hari sepertinya cukup berat. Belum lagi ditambah harus menjaga bayi hanya berdua dengan suami. Jadi kami memilih menggunakan popok sekali pakai saja.
Selain itu, pengolahan sampah di Taiwan sudah cukup bagus. Sebelum membuang sampah, warga diminta memisahkan sampah daur ulang dan non-daur ulang. Dan popok sekali pakai masuk ke dalam sampah non-daur ulang. Sehingga mereka sudah punya mekanisme untuk mendaur ulang sampah popok dengan baik.
Berbeda dengan tinggal di luar negeri, kemungkinan ibu-ibu di Indonesia akan lebih galau dengan sampah yang hasil popok sekali pakai bukan? Meskipun sudah ada beberapa lembaga swadaya yang mengolah limbah popok, namun keberadaan mereka belum sebanding dengan volume sampah yang popok saat ini.
Rencana Pemilihan Popok di Masa Depan
Saat sudah kembali ke Indonesia, sepertinya saya harus mengubah pilihan. Karena saya juga tidak ingin menyumbang sampah dari popok sekali pakai. Kabar gembiranya, saat ini Pampers sudah mengeluarkan popok hybrid yang lebih ramah lingkungan. Popok model ini menggunakan celana yang bisa dipakai ulang dan insert sekali pakai yang lebih tipis dan ramah lingkungan.
Saya berencana membeli popok jenis ini untuk anak saya yang berusia 20 bulan untuk persiapan toilet training. Saat saya sudah mencobanya, akan saya me-review bagaimana pengalaman dan kelebihan menggunakan jenis popok ini. Jangan lupa subscribe ke website Indowhiz ya!
Tips Menggunakan Popok Sekali Pakai
Ada tips yang saya lakukan selama menggunakan popok sekali pakai agar kulit bayi tidak ruam. Alhamdulillah, selama menggunakan popok sekali pakai bayi saya tidak mengalami ruam yang berarti.
- Pertama, pastikan kalian memilih popok sekali pakai yang punya daya serap yang baik, selisih harga sedikit lebih mahal tidak masalah. Untuk kondisi bayi saya, dia cocok menggunakan dari Pampers dan Huggies.
- Jangan lupa gunakan diaper rash cream. Sejak dari rumah sakit, bayi saya sudah diberikan petrolium gel khusus baby untuk diaper cream. Sampai usia sekitar 6 bulan saya tetap menggunakan brand yang sama seperti dari rumah sakit. Setelah itu, saya mencoba brand lain dan tidak ada masalah. Saat ini saya menggun diaper cream dari Mustela.
Mitos Seputar Popok Sekali Pakai
Mitos yang paling sering saya dengar tentang popok sekali pakai adalah: “Nanti anaknya susah jalan loh” atau “Nanti jalannya ngangkang loh”. Nah, ibu-ibu semua pasti pernah mendengar mitos ini kan? Sependek pengalaman saya dalam memilih popok sekali pakai, alhamdulillah anak saya tidak mengalami hal tersebut.
Anak saya dapat berjalan dengan lancar tanpa kesulitan berarti. Cara jalannya pun normal. Mungkin mitos-mitos tersebut ada karena jaman dulu popok sekali pakai masih sangat tebal dan tidak nyaman. Namun seiring berjalannya waktu, saat ini ukuran popok sekali pakai sudah sangat tipis dan nyaman sama seperti memakai celana biasa. Bahkan jika kita membandingkan dengan popok clodi, popok sekali pakai jauh lebih tipis.
Nah, apakah ibu-ibu yang lain juga pernah mendengar mitos-mitos tentang popok? Yuk sharing di kolom komentar ya!
References
[1] Leah S. Leverich (August 4, 2011). “Improved containment and convenience in a double gusset cloth diaper: Method of manufacture”.
[2] Popok Bayi Sekali Pakai VS Popok Kain. https://www.alodokter.com/popok-bayi-sekali-pakai-vs-popok-kain
[3] Cloth Diapers vs. Disposable: How Much Do Diapers Cost?. https://mint.intuit.com/blog/consumer-iq/cloth-vs-disposable-diapers-a-cost-comparison-102011/
[4] Pampers Hybrid. https://www.pampers.com/en-us/diapers-wipes/pampers-pure-protection-diapers-hybrid
Featured Image by freepik
wah memang pilihan ya, aku haman dulu gak ada popok sekali pakai, jadi ribet banget dg urusan macam2 tapi kalau sekarang banyak orang pilih popok sekali pakai karena sangat praktis. hanya limbahnya yang susah diurai yang bisa bikin sampah menumpuk dengan banyak bakteri
Bener banget mom. Saya gak bisa bayangin gimana repotnya ibu-ibu jaman dulu yang harus mencuci popok kain setiap hari. Saat ini ibu-ibu dimudahkan dengan adanya popok sekali pakai. Namun, kita juga harus berfikir bagaimana agar popok sekali pakai ini tetap ramah lingkungan ya mom. Terimakasih sudah sharing.