Articles » Lainnya » Kesehatan » Simak Strategi Taiwan Menghadapi COVID-19
Simak Strategi Taiwan Menghadapi COVID-19

Simak Strategi Taiwan Menghadapi COVID-19

Terakhir diperbarui pada September 30, 2022

Nama saya Ida, saat ini saya sedang menjadi salah satu mahasiswa di NCU, Taiwan. Siapa sangka, pandemi coronavirus disease (COVID-19) merebak dengan sangat cepat di Wuhan China, pada akhir tahun 2019. Saya dan teman-teman yang kuliah di Taiwan awalnya merasa sangat khawatir, mengingat lokasi China dan Taiwan sangat dekat. Namun, saat ini saya merasa lebih aman tinggal di negara Taiwan di masa pandemi ini. Karena meskipun lokasi Taiwan sangat dekat dengan China, tetapi Taiwan berhasil menjadi salah satu negara yang bisa menanggulangi COVID-19 dengan sangat baik.

Apakah kalian ingin tahu bagaimana langkah yang diambil oleh pemerintah Taiwan dalam menghadapi Covid-19? Silahkan simak beberapa penjelasan mulai dari awal masa pandemi tahun 2020 sampai kenaikan kasus di tahun 2021 berikut ini.

Masa Awal Pandemi di Taiwan

Sejak ada kabar pandemi COVID-19, Taiwan langsung memberlakukan beberapa peraturan yang cukup ketat. Peraturan tersebut berlaku untuk semua warga negara yang tinggal di Taiwan serta pendatang yang akan masuk ke Taiwan. Beberapa regulasi yang diterapkan Taiwan dalam menghadapi serangan COVID-19 pada periode awal ini antara lain adalah:

Melarang Warga Negara Asing Masuk ke Taiwan

airport taiwan people

Saat awal pandemi juga dilakukan pembatasan penerbangan langsung ke dan dari China, Hong Kong dan Macau [1]. Bahkan penerbangan dari bandara tertentu akan ditangguhkan. Selain orang dari China dan sekitarnya, Taiwan juga menambah daftar negara yang diawasi karena tingginya penyebaran covid-19 disana. Misalnya warga negara Korea Selatan [2], Italia [3], Iran [4].

Bahkan memasuki pertengahan Maret 2020 Taiwan menambah peringatan menjadi 42 negara dari Eropa Timur, Timur Tengah, Asia Tengah, dan Afrika Utara [5]. Hingga pada akhirnya Taiwan juga membatasi pendatang dari US, Canada, Australia, and New Zealand [6]. Selain itu orang yang diizinkan masuk Taiwan wajib tes covid-19 sebelum dan sesudah karantina.

Menerapkan Karantina

Jika warga Taiwan atau warga negara asing memiliki Sertifikat Penduduk Taiwan yang sah, namun telah mengunjungi atau tinggal di mana saja di China, termasuk Hong Kong dan Macau, mereka masih boleh masuk Taiwan. Namun ada beberapa regulasi ketat yang harus dilakukan yaitu melakukan karantina mandiri selama 14 hari di rumah masing-masing [1]. Dalam hal ini Pemerintah Taiwan mampu memberikan kompensasi sebesar USD $35 per hari bagi warga nya yang melakukan karantina [7].

Menambah Libur Sekolah dan Bekerja Dari Rumah

bekerja dari rumah

Saat awal pandemi, kegiatan sekolah dan universitas sedang dalam masa liburan semester. Dikarenakan kasus covid-19 yang mulai merebak, maka pemerintah menambah liburan selama 1 bulan atau sampai kondisi dinyatakan kondusif. Selain itu perkantoran juga mulai melakukan work from home (WFH).

Pembatasan Kegiatan Komunitas

Selain itu, kegiatan komunitas seperti pekan olahraga, kegiatan keagamaan, dan kegiatan yang melibatkan banyak orang dilarang untuk sementara.

Pengembangan Aplikasi Berbasis Mobile

taiwan jaga jarak aman

Semenjak pandemi banyak sekali penelitian yang dilakukan termasuk pembuatan aplikasi Contact Tracing [8] dan Taiwan Social Distancing App [9] yang dibuat dengan teknologi artificial intelligent dan big data.

Aplikasi Taiwan Social Distancing App adalah salah satu aplikasi yang saya pakai selama pandemi COID-19 di Taiwan. Aplikasi ini cukup mudah digunakan, tidak perlu daftar, tidak mengambil data apapun dari pengguna, dan tidak perlu mengisikan informasi pribadi. Anda hanya diminta download dan menyalakan bluethooth.

Cara kerja aplikasi ini cukup sederhana yaitu melakukan deteksi kepada pengguna handphone yang pernah positif COVID-19 atau yang pernah berinteraksi dengan pasien COVID-19 menggunakan bluethooth. Jika kita tidak melakukan kontak dengan penderita COVID-19 maka akan ada pemberitahuan “No exposure detected” setiap harinya.

Jika tanpa disadari kita telah berinteraksi dengan penderita COVID-19 aplikasi ini juga akan memberikan pemberitahuan paparan COVID-19 kepada pengguna. Lalu, aplikasi akan memberikan instruksi untuk menghubungi biro kesehatan terdekat dalam upaya mengurangi penyebaran COIVD-19.

Aplikasi ini sangat mendukung adanya social distancing. Sehingga apabila kita terdeteksi telah berinteraksi dengan penderita COVID-19 maka kita diminta untuk lebih menjaga jarak dan tidak melakukan aktifitas di luar rumah jika tidak terlalu penting. Tujuannya adalah mendorong masyarakat untuk mengurangi interaksi sosial dan mengikuti protokol jaga jarak. Sehingga orang-orang tetap melanjutkan kehidupan sehari-hari mereka sambil mengurangi interaksi fisik yang tidak penting.

Pada dasarnya, tujuan yang paling penting adalah menyelamatkan nyawa. Pada aplikasi ini, pengguna yang dites positif COVID-19 dapat membagikan status mereka secara anonim dengan mereka yang baru saja melakukan kontak dekat dengan mereka. Selain itu, privasi semua pengguna akan dilindungi. Sehingga penanganan COVID-19 menjadi hal yang sederhana dan tidak ada tekanan sama sekali karena privasi yang terjaga.

Periode Zero Case 2020-2021

Kasus awal covid-19 baru ditemukan di Taiwan saat bulan Maret, tepatnya sekitar 18 Maret 2020 dengan jumlah kasus 23 orang. Hanya dalam beberapa bulan Taiwan bisa menghentikan laju penyebaran covid-19, dibuktikan dengan turun nya kasus hingga 0 kasus di bulan Mei 2020. Saat periode Zero Case ini Pemerintah Taiwan mulai melonggarkan regulasi, seperti mulai dibuka nya sekolah dan pegawai kantoran masuk seperti biasa. Hanya saja protokol kesehatan seperti wajib memakai masker saat keluar rumah, social distancing, dan selalu mencuci tangan tetap diberlakukan [10].

Kepatuhan masyarakat untuk terus melakukan protokol kesehatan menjadikan Taiwan bebas covid-19 selama periode Mei 2020 sampai April 2021. Meskipun ada penambahan kasus, tidak pernah lebih dari 10 orang dan semua kasus tersebut adalah imported cases. Oleh karena itu meskipun sudah Zero Case, namun Pemerintah Taiwan masih melakukan peraturan pembatasan penerbangan dan karantina 14 hari bagi warga yang ingin datang ke Taiwan.

Lonjakan Kasus pada Mei 2021

Lonjakan kasus pada bulan Mei 2021 diawali dari kasus dua pilot positif COVID-19. Lalu lonjakan kasus tiba-tiba tinggi karena tidak terlacak. Kasus terbanyak bahkan mencapai 723 orang dalam sehari pada tanggal 22 Mei 2021 seperti yang terlihat di Gambar 1.

Gambar 1. Lonjakan Kasus Covid-19 di Taiwan

Dengan adanya lonjakan kasus ini, Pemerintah Taiwan langsung memberlakukan regulasi seperti awal masa pandemi. Ditambah Pemerintah Taiwan mulai memberlakukan larangan masuk bagi orang yang pernah melakukan perjalanan ke India. Kecuali warga negara Taiwan atau warga negara dengan Alien Resident Card (ARC). Namun tetap harus dikarantina di fasilitas karantina kelompok dan menjalani tes Polymerase Chain Reaction (PCR).

Selain itu, dilakukan juga lockdown level 3 dan penggunaan aplikasi pelacakan dengan QR code di setiap toko/tempat publik. Dengan adanya tindakan yang cepat tersebut, penambahan kasus per hari bisa ditekan dan akhirnya mulai melandai. Informasi terakhir yang di-update pada 1 Juli 2021 kasus mulai menurun menjadi 47 orang dalam sehari. Semoga keadaan bisa semakin membaik dan tidak ada lagi penambahan kasus.

Akhir Kata
Saat ini dunia memang sedang dilanda pandemi yang cukup serius. Namun dari sini kita juga bisa belajar dari banyak negara khususnya Taiwan bagaimana menangani kasus serupa di negara lain. Selain itu, kedisiplinan dan kepatuhan warga negara terhadap regulasi pemerintah juga sangat diperlukan. Karena pada akhirnya kedisiplinan diri sendiri lah yang bisa menghentikan laju penyebaran covid-19.

References

[1]       Taiwan Centers for Disease Control, “Starting February 10, 14-day home quarantine to be required for travelers transiting through China, Hong Kong and Macau and granted entry into Taiwan,” https://www.cdc.gov.tw/, 2020. [Online]. Available: https://www.cdc.gov.tw/En/Bulletin/Detail/anBk8plyRojMJdRkMALTnw?typeid=158. [Accessed: 01-Jul-2021].

[2]       Taiwan Centers for Disease Control, “CECC raises travel notice level for South Korea to Level 3,” https://www.cdc.gov.tw/, 2020. [Online]. Available: https://www.cdc.gov.tw/En/Bulletin/Detail/VzLSC-IamdWaXhm0–MLOA?typeid=158. [Accessed: 01-Jul-2021].

[3]       Taiwan Centers for Disease Control, “CECC raises travel notice for Italy to Level 3,” https://www.cdc.gov.tw/, 2020. [Online]. Available: https://www.cdc.gov.tw/En/Bulletin/Detail/ZAMRoH02YNNzJusp0p_Wmw?typeid=158. [Accessed: 01-Jul-2021].

[4]       Taiwan Centers for Disease Control, “CECC raises travel notice level for Iran to Level 3,” https://www.cdc.gov.tw/, 2020. [Online]. Available: https://www.cdc.gov.tw/En/Bulletin/Detail/gB6lvgqTw_xAKK8GRTVgOA?typeid=158. [Accessed: 01-Jul-2021].

[5]       Taiwan Centers for Disease Control, “CECC raises travel notice for 42 countries and one territory in Eastern Europe, Middle East, Central Asia, and Northern Africa to Level 3,” https://www.cdc.gov.tw/, 2020. [Online]. Available: https://www.cdc.gov.tw/En/Bulletin/Detail/_0k3v2eL5Urb3-mK0MnLqQ?typeid=158. [Accessed: 02-Jul-2021].

[6]       Taiwan Centers for Disease Control, “CECC raises travel notice for the US, Canada, Australia, and New Zealand, including transit flights, to Level 3,” https://www.cdc.gov.tw/, 2020. [Online]. Available: https://www.cdc.gov.tw/En/Bulletin/Detail/Jvawf8acgNZDD1AdaEo0Yw?typeid=158. [Accessed: 02-Jul-2021].

[7]       P.-C. Lee, S.-C. Chen, T.-Y. Chiu, C.-M. Chen, and C. Chi, “What we can learn from Taiwan’s response to the covid-19 epidemic,” https://blogs.bmj.com/, 2020. [Online]. Available: https://blogs.bmj.com/bmj/2020/07/21/what-we-can-learn-from-taiwans-response-to-the-covid-19-epidemic/. [Accessed: 03-Jul-2021].

[8]       R. Gutierrez-Osuna, “Pattern analysis for machine olfaction: a review,” IEEE Sens. J., vol. 2, no. 3, pp. 189–202, Jun. 2002, doi: 10.1109/JSEN.2002.800688.

[9]       Taiwan Centers for Disease Control, “Taiwan Social Distancing app available for download,” https://www.cdc.gov.tw/, 2021. [Online]. Available: https://www.cdc.gov.tw/En/Bulletin/Detail/32-hon2vaFXEQjxIGmqRgw?typeid=158. [Accessed: 03-Jul-2021].

[10]     Taiwan Centers for Disease Control, “Mandatory mask-wearing in places with high risks of infection and transmission,” https://www.cdc.gov.tw/, 2020. [Online]. Available: https://www.cdc.gov.tw/En/Category/MPage/BgR5zAZYjXqhnj1mz2HPDw. [Accessed: 02-Jul-2021].

2 komentar untuk “Simak Strategi Taiwan Menghadapi COVID-19”

  1. Benar sekali kak. Pemerintah Taiwan cukup tanggap dalam menangani kasus COVID-19 sejak masa awal pandemi. Masyarakat nya juga cukup patuh, sehingga dari awal penyebaran COVID bisa ditekan. Semoga Indonesia juga bisa segera pulih dari kondisi pandemi ya…

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.