Terakhir diperbarui pada April 1, 2023
Google AdSense merupakan salah satu platform iklan terbesar dalam dunia maya. Selain banyak pemasang iklan yang membutuhkan jasanya, banyak juga dari pihak pemilik situs web yang mendaftarkan situsnya sebagai publisher iklan. Hal ini menjadikannya sebuah simbiosis mutualisme yang sempurna.
Namun, banyak pemilik situs yang merasa sulit untuk mendaftarkan situsnya untuk menjadi salah satu publisher AdSense. Karena selain minimnya pengetahuan pemilik situs, Google juga menerapkan aturan yang ketat. Memang hal ini bertujuan baik, yaitu agar pengunjung situs tidak terganggu oleh adanya iklan, dan mendapatkan respon alami dari pengunjung yang memang tertarik dengan iklan AdSense tersebut.
Jika kamu berencana untuk mendaftarkan situsmu, ada beberapa tips agar situs kamu layak menggunakan AdSense. Namun, sebelum itu, kamu perlu memahami manfaat-manfaat dan konsekuensi menggunakan Google AdSense dalam situs kamu. Selain itu, sebelum mendaftarkan situs, jangan lupa bahwa kamu harus memiliki akun AdSense terlebih dahulu, dengan mendaftar di situs AdSense.
A. Manfaat dan konsekuensi Google AdSense
Saat ini mungkin kamu sudah menggebu-gebu untuk mendaftarkan situs kamu ke Google AdSense. Tapi, tahan dulu, coba pikirkan terlebih dahulu apakah kamu benar-benar paham dengan apa yang akan kamu terima dan segala konsekuensinya.
Manfaat Google AdSense
Saya yakin, sebagian besar dari kita sudah mengetahui manfaat menerapkan Google AdSense.
Google AdSense memiliki beberapa manfaat dan keunggulan, seperti:[1]
- Pendapatan pasif; Kamu cukup memikirkan bagaimana meningkatkan jumlah pengunjung yang datang dan menyukai situs kamu. Selanjutnya, Google AdSense akan memberikanmu pendapatan berdasarkan jumlah interaksi dari pengunjung.
- Mudah diimplementasikan; Kode Google AdSense dapat kamu pasang ke dalam kode HTML dengan mudah. Bahkan untuk CMS seperti WordPress, banyak plugin yang dapat membantumu memasangnya.
- Mudah disesuaikan; Tampilan iklan dapat kamu sesuaikan secara manual maupun otomatis. Bahkan dengan adanya fitur AutoAds, kamu tidak perlu lagi memikirkan dimana iklan akan muncul. Hal ini karena AdSense sudah menyesuaikan iklan dengan tata letak konten dan ukuran layar pengguna secara otomatis.
- Praktis; Selain mudah kamu implementasikan, hanya dengan satu akun AdSense, kamu dapat mendaftarkan beberapa situs yang kamu miliki. Namun, Google AdSense akan meninjau setiap situs yang akan kamu daftarkan. Selanjutnya, laporan kinerja tiap situs beserta pendapatannya dapat kamu periksa dalam satu akun tersebut.
Konsekuensi pemasangan Google AdSense
Meski memiliki banyak keunggulan, kamu perlu mempertimbangkan juga konsekuensi penggunaan AdSense dalam situs kamu, seperti:[2]
- Pendapatan berdasar jumlah pengunjung; Jumlah pendapatan yang akan kamu dapatkan sebanding dengan rata-rata jumlah pengunjung harian. Semakin tinggi rata-ratanya, umumnya semakin banyak juga pendapatan dari Google AdSense. Namun, perlu kamu ketahui bahwa pendapatan dari AdSense baru dapat kamu cairkan apabila nilainya sama dengan $100 USD (atau nilai dalam Rupiah sesuai kurs). Oleh karena itu, jika jumlah pengunjung situs kamu masih sedikit, mungkin kamu baru bisa mencairkan pendapatmu beberapa tahun lagi.
- Penurunan kecepatan situs; Anggap saja Google menerima situs kamu sebagai publisher AdSense. Selanjutnya, saat kamu mulai memasang kode AdSense dalam situs kamu, saat itulah kecepatan pemuatan halaman situs kamu akan menurun. Bahkan bisa dua hingga lima kali lebih lambat daripada tanpa kode AdSense. Meskipun hal tersebut juga bergantung pada pengaturan AdSense. Untuk mengatasi hal ini, kamu mungkin bisa menuju ke halaman kami mengenai panduan peningkatan kecepatan situs yang menggunakan AdSense.
- Akunmu dikuasai Google; Google menguasai akun AdSense kamu beserta seluruh pendapatan yang ada (yang belum kamu cairkan). Artinya, jika Google mencurigai adanya klik tidak sah atau adanya pelanggaran aturan lain, yang bersumber dari satu atau lebih situs di akun kamu, Google dapat menutup akun AdSense kamu sepenuhnya, beserta pendapatannya.
Banyak orang yang mengeluh setelah memasang AdSense di situsnya. Umumnya, hal ini karena minimnya pengetahuan mereka tentang konsekuensinya. Jadi, perhatikan dan pahami baik-baik konsekuensinya sebelum kamu mendaftarkan situs kamu ke Google AdSense.
B. Rekomendasi jenis situs
Google tidak terlalu memilih jenis situs yang akan kamu daftarkan. Bahkan kamu juga dapat mendaftarkan situs toko online kamu (e-commerce) ke Google AdSense. Namun, hal itu bisa saja mengurangi penjualan kamu, jika calon pembeli kamu malah lebih memilih produk yang muncul dalam iklan AdSense. Selain itu, bisa saja Google secara tidak sengaja memunculkan iklan produk dari toko saingan kamu sendiri.[3]
Oleh karena itu, beberapa jenis situs yang sangat cocok menggunakan AdSense yaitu:[4]
- Situs blog; Situs jenis blog merupakan jenis situs yang secara periodik akan memperbarui ataupun menambahkan konten secara rutin. Dalam hal ini, sudah banyak blog populer yang menerapkan AdSense untuk memonetisasi pengunjung mereka.
- Forum; Merupakan situs tempat orang membahas topik-topik tertentu. Dalam forum umumnya tidak ada konten panjang. Namun lebih kepada adanya frekuensi interaksi ataupun diskusi antar anggota forum.
- Perangkat lunak daring; Saat ini perangkat lunak daring gratis sudah mulai populer, seperti translator online, kalkulator online, dan lain sebagainya. Jika kamu memiliki sebuah sebuah perangkat lunak daring (online tools) gratis yang kamu kembangkan, hal tersebut juga dapat memberikan penghasilan melalui AdSense. Apalagi jika kamu sudah memiliki banyak pengunjung tetap setiap harinya.
C. Panduan kelayakan situs
Sebelum kamu mendaftarkan situs kamu ke AdSense, kamu perlu memeriksa apakah situs kamu sudah layak untuk mengimplementasikan AdSense.
Menu Navigasi merupakan salah satu hal penting dalam sebuah situs, yang memudahkan pengunjung berinteraksi dengan situs tersebut. Oleh karena itu, semua navigasi dalam sebuah situs harus secara intuitif dapat mengarahkan pengunjung ke halaman yang semestinya, atau berfungsi sebagaimana mestinya. Bahkan navigasi itu sendiri tidak boleh membuat pengunjung bingung. Selain itu, para pengunjung harus dapat dengan mudah menggunakan navigasi situs untuk menemukan produk, barang, atau layanan yang kamu tawarkan.
Secara umum, ciri-ciri navigasi yang tidak layak yaitu:
- klaim palsu dari konten yang dapat diunduh atau streaming,
- menautkan ke konten tujuan yang salah atau tidak ada (error 404).
- mengarahkan pengguna ke laman web yang tidak relevan dan/atau menyesatkan
- teks di halaman yang tidak terkait dengan topik dan/atau model bisnis situs web.
Jadi, periksa semua navigasi pada situs yang kamu miliki. Jangan sampai ada tautan yang seharusnya menuju halaman X, namun saat diklik menuju halaman Y, atau tidak dapat diklik karena belum ada tautan ke konten tujuan.
Jangan sampai ada tautan kosong yang masih berupa template, atau masih berisi menu 1
, menu 2
, atau semacamnya seperti pada Gambar 3. Buatlah navigasi semenarik mungkin untuk membuat nyaman pengunjung.
Saat membuat menu navigasi pada situs kamu, pertimbangkan hal-hal berikut:[5]
- Penataan; Elemen dalam menu navigasi harus kamu tata dengan rapi. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pengunjung memahami navigasi tersebut.
- Keterbacaan; Teks pada navigasi harus terbaca dengan mudah. Perhatikan juga warna, jenis font, dan ukuran karena hal tersebut sangat mempengaruhi keterbacaan.
- Fungsional; Jika menu navigasi di situs kamu memiliki menu drop-down, periksa apakah hal tersebut berfungsi seluruhnya dengan benar. Selain itu, semua navigasi harus dapat digunakan sesuai fungsinya dan/atau menuju ke konten yang sesuai.
2. Bahasa
Hingga saat ini, AdSense memang mendukung banyak bahasa di dunia, namun tidak semua. Jadi, jika situs kamu menggunakan bahasa selain Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris, maka kamu perlu memeriksa apakah bahasa tersebut masuk dalam bahasa yang didukung oleh AdSense.
3. Halaman wajib ada
Beberapa halaman khusus harus tersedia dan dapat diakses di situs web kamu. Halaman ini termasuk halaman Tentang Kami, Kontak, Kebijakan Privasi, dan Persyaratan Layanan.
Tentang Kami
Halaman tentang kami (about us) atau sejenisnya umumnya bertujuan untuk memberikan informasi dasar ataupun deskripsi tentang situs atau perusahaan hingga bagaimana cara kerja perusahaan/situs tersebut.[8] Selain itu, halaman tentang kami terkadang berfungsi untuk menemukan pelanggan potensial melalui pencarian Web di mesin pencari.[9]
Kontak
Halaman kontak merupakan salah satu halaman wajib di situs kamu. Halaman tersebut bertujuan untuk menghubungi pemilik situs apabila pengunjung ingin bertanya, melaporkan, komplain, ataupun memiliki keperluan lain yang berkaitan dengan situs tersebut.[10]
Jika pemilik situs adalah sebuah perusahaan, bisa juga meletakkan alamat dan nomor telpon perusahaan di halaman kontak. Hal ini untuk memudahkan pengunjung yang ingin berkunjung ke lokasi perusahaan.
Kebijakan privasi
Halaman kebijakan privasi merupakan salah satu halaman yang berisi tentang perjanjian hukum yang sangat penting untuk bisnis/situs online kamu. Halaman kebijakan privasi juga diwajibkan secara hukum untuk menginformasikan bagaimana situs tersebut melindungi informasi pribadi para pengunjungnya.
Undang-undang Eropa, termasuk Peraturan Perlindungan Data Umum (General Data Protection Regulation atau GDPR) dan Petunjuk Privasi Elektronik (e-Privacy Directive), mewajibkan penerbit digital untuk memberikan informasi kepada para pengunjungnya tentang penggunaan dan cara membagikan data pribadi, serta tentang penggunaan cookie, ID iklan seluler, dan bentuk penyimpanan lokal lainnya. Dalam banyak kasus, undang-undang ini juga mengharuskan persetujuan diperoleh terlebih dahulu.[11]
Selain itu, halaman tersebut juga merupakan cara untuk menunjukkan kepada para pengunjung bahwa situs tersebut (beserta para pengelolanya) dapat dipercaya, dan memiliki prosedur untuk menangani informasi pribadi para pengunjungnya dengan hati-hati.[12]
Secara umum halaman kebijakan privasi berisi tentang:[13]
- informasi apa saja yang dikumpulkan,
- kuki (cookies),
- metode pengumpulan informasi,
- penyimpanan informasi, dan
- rincian kontak.
Google Adsense menggunakan cookie untuk mengatur iklan yang tampil di situs partnernya. Artinya, saat pengguna mengunjungi situs yang berisi Google AdSense, cookie akan diletakkan pada browser pengguna akhir tersebut.[14] Oleh karena itu, halaman kebijakan privasi merupakan halaman yang wajib ada di situs kamu. Sebagai contoh, kamu dapat mengunjungi halaman kebijakan privasi kami.
Persyaratan layanan
Secara hukum, halaman persyaratan layanan (Terms of Service) tidak wajib ada, namun kami menyarankan halaman ini ada di setiap situs yang kamu miliki. Halaman tersebut bertujuan untuk memberikan informasi tentang ruang lingkup, aturan, dan fungsi layanan secara efektif dan efisien. Sehingga, setiap pengunjung dapat memahaminya dengan mudah dan cepat.[15]
Beberapa alasan bahwa halaman persyaratan layanan ini sangat kamu butuhkan yaitu untuk mencegah penyalahgunaan layanan dan sebagai pembatas tanggung jawab. Karena, halaman persyaratan layanan ini bertindak sebagai kontrak hukum yang mengikat antara pemilik layanan dan pengguna/pengunjung. Selain itu, halaman tersebut menginformasikan batas tanggung jawab pemilik situs web, apabila terjadi kesalahan pada konten yang ada di situs web.[16]
Secara umum, halaman Persyaratan layanan berisi tentang:[17]
- aturan penggunaan layanan oleh pengunjung,
- batasan kewajaran penggunaan layanan,
- batasan tanggung jawab; juga dikenal sebagai penafian (disclaimer),
- pemberitahuan hak cipta,
- hak untuk mengubah perjanjian,
- dan lain sebagainya.
4. Konten
Konten merupakan hal penting dalam persyaratan untuk mendaftar AdSense. Selain untuk kelayakan situs, hal ini juga berdampak pada kualitas situs dalam jangka panjang. Bahkan konten juga sangat mempengaruhi jumlah pengunjung harian kamu.
Kualitas konten
Konten yang berkualitas dan menarik merupakan salah satu hal yang membuat pengunjung betah dalam membaca. Indikator konten berkualitas dan menarik disini umumnya yaitu, namun tidak terbatas pada:
- orisinal; Konten merupakan hasil karya asli kamu, unik, bukan hasil salinan konten lain (plagiat). Batas kewajaran plagiarisme, atau kemiripan dengan konten lain, yaitu di bawah 25% dari keseluruhan konten.[18], [19] Umumnya angka ini dapat ditampilkan dengan menggunakan iThenticate, Turnitin, Plagramme, atau semacamnya. Jadi, konten hasil generate otomatis (AGC), spinner, atau semacamnya, tidak akan membawa dampak positif dalam jangka panjang.
- terbaru; Meski bukan hal yang wajib, namun keterbaruan konten sangat dibutuhkan. Keterbaruan konten terkadang menjadi penentu peringkat dalam pencarian di mesin pencari. Jadi, jika kamu memiliki konten lama, mungkin kamu perlu memperbarui konten tersebut.[20]
- bermanfaat; Konten yang hanya orisinal dan baru saja belum menjamin kualitasnya. Maka, salah satu indikator lainnya yaitu manfaat konten. Konten yang baru, orisinal, tetapi tidak bermanfaat tidak akan memberikan dampak positif bagi pengunjung. Selain itu, pengunjung akan betah untuk membaca ribuan kata, jika menurut mereka konten tersebut sangat bermanfaat bagi mereka.[21]
- relevan; Membuat konten berkualitas sangat menguras pikiran, waktu, uang, dan/atau sumber daya lainnya. Namun, konten juga harus relevan dengan hasil pencarian oleh pengunjung di mesin pencari. Hal ini umumnya ditentukan oleh kata kunci pada konten tersebut.[22]
- keterbacaan (readability); Konten yang bagus selain bermanfaat, juga mudah untuk dibaca dan dipahami. Karena, pembaca yang kesulitan memahami isi konten tidak akan betah berlama-lama membaca konten tersebut. Dengan kata lain, konten yang membingungkan, membosankan, ataupun sering menggunakan kata-kata rumit, membuatnya terlihat tidak menarik.[23]
Tidak ada gunanya menggunakan AdSense jika konten belum selesai kamu buat ataupun tidak berkualitas. Terlebih lagi, jangan ada halaman yang masih berisikan konten kosong atau “lorem ipsum“. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan menuju artikel kami tentang prosedur menulis artikel berkualitas.
Buatlah setidaknya 30 hingga 50 konten/artikel berkualitas di situsmu. Hal ini akan meningkatkan jumlah pengunjung yang berdampak pada peningkatan pendapatan dari AdSense.
Konten yang legal / mematuhi kebijakan Google
Google AdSense menerapkan aturan ketat tentang konten situs. Artinya, untuk memonetisasi menggunakan AdSense, seluruh konten dalam situs kamu harus sesuai dengan aturan kebijakan Google. Jika konten yang ada di situsmu melanggar salah satu aturan kebijakan tersebut, maka kemungkinan besar Adsense tidak akan menerima situs tersebut. Selain itu, meski Google telah menerima situs kamu, mereka akan melakukan pemeriksaan konten secara periodik.
Konten-konten yang menyalahi aturan tersebut yaitu:[24]
- konten ilegal,
- penyalahgunaan kekayaan intelektual,
- mempromosikan penjualan produk dari spesies langka atau terancam punah,
- konten yang berbahaya atau menghina,
- memfasilitasi perilaku yang tidak jujur,
- konten yang menyesatkan,
- berisi Software berbahaya,
- konten seksual vulgar,
- memfasilitasi pernikahan dengan orang asing,
- tema dewasa dalam konten keluarga, dan/atau
- materi pelecehan seksual terhadap anak dan pedofilia.
Jadi, perhatikan kontenmu, dan jangan sampai ada satupun dari konten kamu yang menyalahi aturan tersebut.
Jumlah konten dan kunjungannya
Google tidak memiliki aturan minimum jumlah konten maupun jumlah pengunjung harian di situs kamu. Namun, hal ini umumnya berpengaruh pada kemungkinan diterimanya situs tersebut. Semakin banyak jumlah konten dan pengunjung harian, maka semakin tinggi juga kemungkinan situs kamu akan diterima Google AdSense.
Secara umum, sangat kami menyarankan situs kamu memiliki setidaknya 30-50 artikel, yang berisi minimal 1000 kata pada setiap artikelnya. Jika situs kamu hanya memiliki kurang dari 20 artikel, akan sangat sulit untuk mendapatkan persetujuan dari AdSense.[25]
Selain itu, kamu perlu mengusahakan agar situs kamu dikunjungi minimal 50 orang setiap harinya yang berasal dari mesin pencari. Artinya, sebagian besar pembaca mengunjungi situs kamu hendaknya berasal dari hasil pencarian, dan sebagian kecil lainnya dari media sosial, pengetikan langsung alamat situs kamu, atau cara lainnya. Selain itu, jika jumlah rata-rata pengunjung kamu masih kurang dari itu, kamu perlu menambah jumlah artikel yang berkualitas. Secara teknis, rata-rata pengunjung harian yang kurang dari 50 tidak akan memberikan dampak apapun meski situs kamu disetujui Google AdSense. Jangan lupa bahwa pendapatan dari AdSense sangat bergantung pada jumlah pengunjung.
Tautan Pihak Ketiga (Tautan Eksternal/keluar)
Banyak referensi yang menginformasikan bahwa “tidak disarankan untuk menambahkan tautan external di situs kamu, sebelum Google AdSense menyetujui situs kamu“. Hal ini saya katakan tidak sepenuhnya benar!
Tautan external (external/outbound links) atau tautan keluar merupakan tautan yang mengarahkan pengunjung ke halaman situs lain. Berbeda dengan tautan internal (internal/inbound links), yang mengarahkan pengunjung ke halaman lain tetapi masih tetap dalam situs kamu.[6]
Hasil studi terbaru menunjukkan adanya dampak positif pada halaman situs saat halaman tersebut menggunakan tautan eksternal yang relevan. Maka, kesimpulannya, Google juga menentukan peringkat halaman berdasarkan adanya tautan external yang relevan di halaman tersebut.[7]
Jadi, tidak masalah jika kamu ingin menambahkan tautan eksternal yang relevan pada konten kamu. Karena, Google AdSense mungkin memeriksa relevansi tautan eksternal tersebut. Beberapa situs kami memiliki banyak tautan eksternal di setiap halaman, nyatanya Google tetap menyetujuinya. Namun sebaliknya, dalam sebuah halaman, jika kamu menambahkan banyak tautan eksternal yang tidak relevan dengan konten, justru hal tersebut akan berdampak negatif.
5. Terindeks mesin pencari
Syarat yang paling penting yaitu, situs kamu harus aktif atau dapat diakses dari mana saja menggunakan koneksi internet. Jika situs kamu tidak aktif, atau tidak dapat diakses oleh publik, maka kamu akan kesulitan mendaftarkannya ke Google Adsense. Selain itu, situs kamu harus dapat ditemukan di hasil pencarian khususnya di Google Search.
Untuk dapat ditemukan di hasil pencarian, situs yang kamu miliki hendaknya sudah kamu daftarkan di Webmaster Tool milik Google, Bing, Yandex, dan mungkin mesin pencari lainnya. Untuk mendaftarkan situs ke Google AdSense, sangat disarankan untuk mendaftarkannya terlebih dahulu di Google Search Console (GSC).
Setelah kamu mendaftar di Google Search Console, jangan lupa untuk memasukkan sitemap di GSC. Karena, sitemap yang sudah didaftarkan akan dicrawl secara otomatis oleh Google beberapa hari sekali. Namun, setiap halaman di situs kamu mungkin akan diindex dalam beberapa hari atau bahkan beberapa minggu. Jadi mohon bersabar apabila halaman situs kamu masih belum terindeks oleh Google.
D. Mendaftarkan situs ke Google AdSense
Pendaftaran situs di Google AdSense bisa dibilang sangat mudah. Maksud saya cara mendaftarnya, bukan penerimaannya.
Tata cara pendaftaran ke Google AdSense
Jika kamu ingin mendaftarkan Blogger atau channel Youtube kamu, silahkan mengikuti langkah-langkah yang diberikan oleh Google.
- Blogger: https://support.google.com/adsense/answer/1269077?hl=id
- Youtube: https://support.google.com/youtube/answer/9914702?hl=id
Namun, jika kamu memiliki domain sendiri seperti www.example.com
atau example.com
, maka kamu bisa mengikuti panduan langsung mendaftarkan situs oleh Google.
Menunggu email konfirmasi
Google AdSense mereview ribuan pendaftaran setiap harinya. Jadi perlu waktu untuk mengkonfirmasi situs yang kamu daftarkan.
Umumnya Google akan memberikan informasi penerimaan dalam jangka waktu 1-3 hari melalui email. Namun, ada kalanya hingga beberapa minggu atau bahkan lebih dari 1 bulan. Jadi kamu perlu bersabar untuk mendapatkan email konfirmasi tersebut.
Sembari menunggu konfirmasi, kamu bisa menambahkan konten ataupun memperbaiki kualitasnya, yang akan meningkatkan jumlah pengunjung harian di situs kamu. Ingat juga, bahwa pendapatan dari AdSense sangat bergantung pada jumlah pengunjung.
Referensi
- [1]Blogger Tips, “Everything You Need to Know About Google AdSense,” BloggerTips.com, Dec. 06, 2019. https://bloggertips.com/google-adsense/ (accessed Jul. 25, 2020).
- [2]WebNots Staff, “8 AdSense Drawbacks All Publishers Should Know,” WebNots Web Consulting Services, Nov. 29, 2019. https://www.webnots.com/adsense-drawbacks/ (accessed Jul. 25, 2020).
- [3]A. Adam, “The Pros and Cons of Using Google AdSense on Your eCommerce Website,” Sellr Blog, Jul. 06, 2015. https://blog.sellr.com/the-pros-and-cons-of-using-google-adsense-on-your-ecommerce-website-b138.htm (accessed Jul. 25, 2020).
- [4]Google, “Tiga jenis situs dengan pendapatan AdSense yang berkualitas,” Google Adsense: Referensi. https://www.google.com/intl/id_id/adsense/start/resources/3-types-of-sites/ (accessed Jul. 26, 2020).
- [5]Google, “Memastikan halaman situs Anda siap untuk AdSense,” Bantuan Adsense: Kelayakan. https://support.google.com/adsense/answer/7299563?hl=id (accessed Jul. 25, 2020).
- [6]WebFX, “Do Outbound Links Affect SEO?,” WebFX: Internet Marketing. https://www.webfx.com/internet-marketing/do-outbound-links-affect-seo.html (accessed Jul. 27, 2020).
- [7]S. Aharony, “Study – Outgoing Links Used As Ranking Signal,” Reboot Online Marketing, Jun. 26, 2020. https://www.rebootonline.com/blog/long-term-outgoing-link-experiment/ (accessed Jul. 27, 2020).
- [8]C. Galis, “How to Write an About Us Page: Templates, Examples and Samples,” Volusion: Marketing & Promotion, Nov. 16, 2018. https://www.volusion.com/blog/how-to-build-an-about-us-page-with-examples/ (accessed Jul. 25, 2020).
- [9]BigCommerce, “What is an about us page?,” BigCommerce Ecommerce Platform. https://www.bigcommerce.com/ecommerce-answers/what-about-us-page/ (accessed Jul. 25, 2020).
- [10]S. Idler, “Contact Pages – Good vs Bad,” Usabilla: CX Insights, Nov. 13, 2013. https://usabilla.com/blog/good-vs-bad-contact-pages/ (accessed Jul. 25, 2020).
- [11]Google, “Membantu penayang dan pengiklan berkenaan dengan izin pengguna,” Google Cookie Choices. http://www.cookiechoices.org/intl/id/ (accessed Jul. 25, 2020).
- [12]S. Pegarella, “4 Reasons You Need a Privacy Policy,” TermsFeed, Feb. 01, 2020. https://www.termsfeed.com/blog/top-4-reasons-you-need-privacy-policy/ (accessed Jul. 25, 2020).
- [13]PrivacyTrust, “Importance of a Privacy Policy,” PrivacyTrust. https://www.privacytrust.com/guidance/privacy_policy.html (accessed Jul. 25, 2020).
- [14]Google, “Konten wajib,” Bantuan Adsense: Privasi dan keamanan. https://support.google.com/adsense/answer/1348695?hl=id (accessed Jul. 25, 2020).
- [15]N. Lomas and R. Dillet, “Terms And Conditions Are The Biggest Lie Of Our Industry,” TechCrunch – Verizon Media, Aug. 22, 2015. https://techcrunch.com/2015/08/21/agree-to-disagree/ (accessed Jul. 25, 2020).
- [16]TermsFeed, “5 Reasons Why You Need Terms and Conditions,” TermsFeed.com, Apr. 23, 2020. https://www.termsfeed.com/blog/5-reasons-need-terms-conditions/ (accessed Jul. 25, 2020).
- [17]WebsitePolicies, “What are Terms and Conditions and Why it is Important to Have it,” WebsitePolicies, Jul. 14, 2020. https://www.websitepolicies.com/blog/what-are-terms-and-conditions (accessed Jul. 25, 2020).
- [18]Turnitin, “Interpreting the Similarity Report,” Turnitin.com. https://help.turnitin.com/feedback-studio/canvas/plagiarism-framework/teacher/the-similarity-report/interpreting-the-similarity-report.htm (accessed Jul. 26, 2020).
- [19]Editage Insights, “The answers to ‘What is the acceptable percentage of plagiarism report?,’” Editage Insights: Plagiarism in Research, Apr. 06, 2018. https://www.editage.com/insights/what-is-the-acceptable-percentage-of-plagiarism-report (accessed Jul. 25, 2020).
- [20]C. Shepard, “10 Illustrations of How Fresh Content May Influence Google Rankings (Updated),” Moz Blog, Jun. 28, 2016. https://moz.com/blog/google-fresh-factor-new (accessed Jul. 25, 2020).
- [21]J. McCoy, “A Guide to Creating Amazing Content: 5 Tips for Crafting Useful Content,” Search Engine Journal: Content Marketing, Mar. 04, 2019. https://www.searchenginejournal.com/tips-creating-amazing-content/294435/ (accessed Jul. 25, 2020).
- [22]C. Giarratana, “The Quick & Easy Guide To Create Relevant Content That Ranks & Converts,” SEMrush Blog, Jan. 23, 2018. https://www.semrush.com/blog/guide-create-relevant-content-ranks-converts/ (accessed Jul. 25, 2020).
- [23]L. Adkins, “Creating Understandable Content,” Copypress Blog: Content Writing, Feb. 28, 2020. https://www.copypress.com/blog/creating-understandable-content/ (accessed Jul. 25, 2020).
- [24]Google, “Kebijakan Penayang Google,” Bantuan Adsense. https://support.google.com/adsense/answer/9335564?hl=id (accessed Jul. 25, 2020).
- [25]J. Parsons, “How Much Traffic Do You Need to Earn on AdSense?,” Growtraffic.com, Mar. 30, 2016. https://growtraffic.com/blog/2016/03/much-traffic-need-earn-adsense (accessed Jul. 27, 2020).
Gambar sampul oleh Freepik dan Elidrissi.Ilyas (Wikimedia Commons).
saya ingat, beberapa tahun lalu saat mendaftarkan blog saya ke google adsense, saya berkali-kali ditolak dengan alasan blog saya belum memenuhi ketentuan. namun saya gak putus asa, terus memperbaiki kualitas blog dan coba daftar lagi, alhamdulillah akhirnya diterima juga
Aku nih mba belum pede untuk daftar ke adsen soalnya aku takut pengunjung blog ku nggak nyaman karena banyak iklan jadi belum betani daftar
Dan juga merasa Konten blum berkualitas dan menarik yg bisa bikin pengunjung betah dalam membaca.
Tadinya saya pasang AdSense di blog hanya saat minta konfirmasi PIN engga saya isi. Soalnya nunggu suratnya belum datang aja udah berbulan-bulan lamanya. Ada kayanya dua tahun pasang AdSense cuman belum menghasilkan sih. Belum terlalu banyak yang ngeklik iklannya
Makasih infonya ya. Nanti aku coba daftar lagi. Blogku masih susah nih tembus google adsense. Apa yang salah ya.
Lengkap banget penjelasannya. Saya juga sudah pakai google AdSense untuk blog,
Penasaran jadinya. Pendapatan dari google adsense ini berapa sehingga sangat direkomendasikan Sebagai penghasilan pasif.
Daku belum berkeinginan untuk mengajukan adsens. Soalnya daku sendiri kalau berkunjung ke blog yang penuh dengan iklan sebenarnya malas, apalagi yang nutupin artikel. Makanya belum mau pasang hihi
Wahhh ilmu yg dagiiingg bgt ini
Sangat berfaedah utk bloger yg ingin pasang GA d blognya
Baru tau sayarat untuk sebuah situs layak dapat google adsense terimaksih pencerahnnya saya pelajari dulu
Lengkap banget artikelnya mbak. Mesti saya baca ulang lagi nanti pelan-pelan supaya lebih paham.
Ternyata banyak juga yang mesti dilakukan, dan mesti telaten ya, karena nunggu 100 dollar dulu baru bisa ditarik, jadi memang butuh waktu
Aku setuju sih. Kita kadang terlalu excited mau daftar adsense. Tapi lupa bahwa segala sesuatu ada kkonsekuensinya masing-masing.
Jadi gak bisa berharap mendapatkan hasil instan juga, ya. Tetap harus memperhatikan konten supaya pengunjung semakin banyak. Harapannya jadi lebih cepat menghasilkan uang dari adsense
Baru tau bahwa Google Adsense akan mengurangi kecepatan pemuatan halaman
semakin ragu ragu deh saya untuk mendaftar Google Adsense
Mana DA saya sedang meluncur jatuh
Informasi yang sangat membantu sekali.
Blog saya hanya memiliki domain yang hosting-nya numpang di worpress, jadi tidak bisa dipasang Google Adsense. Tapi yg namanya numpang, yg punya rumah berhak masang adsense tanpa perlu ijin ke yg numpang, hiks.
Padahal kalau blog yg ber-trafic jika dipasang GA hasilnya lumayan ya.
Pendapatan melalui google AdSense ini memang menggiurkan
Tapi ada banyak syarat yang harus dipenuhi untuk bisa layak mendapatkan google AdSense ya
Informatif artikelnya, saya sendiri belum pernah ngajuin AdSense , jadi nambah ilmu dari sini…Pantesan Google menerapkan aturan yang ketat ternyata agar pengunjung situs tidak terganggu oleh adanya iklan, dan mendapatkan respon alami dari pengunjung yang tertarik dengan iklan itu.
Mantap sekali gan, artikel seperti inilah yang memberikan wawasan luas dan manfaat kepada orang banyak, terima kasih gan
Sama-sama, semoga bisa terbantu…
Artikel yang sangat membantu sekali…
terima kasih telah berkunjung, semoga bisa terbantu
Bagus artikelnya, terima kasih.