Urutan Menulis Sebuah Artikel Jurnal Ilmiah

Terakhir diperbarui pada Oktober 20, 2021

Sebagian dari kita mungkin sudah paham bagian-bagian atau sub-bab dari sebuah artikel ilmiah. Mulai dari Judul, Abstrak, Pendahuluan, Penelitian Terkait, Metode, Hasil & Pembahasan, hingga kesimpulan. Bahkan kami juga memiliki panduan khusus tentang hal-hal tersebut dalam artikel 7 Tips Jitu Lolos Jurnal Scopus. Namun, tahukah anda bahwa urutan menulis sebuah artikel ilmiah, tidak selalu diawali dari judul dan berakhir di kesimpulan?

Para peneliti pemula umumnya akan memikirkan judul terlebih dahulu, kemudian abstrak atau pendahuluan, dan seterusnya. Dampaknya, kalimat-kalimat dalam artikel mungkin akan berantakan, tidak ada relasi dengan paragraf atau bagian sebelumnya, bahkan penjelasan akan terkesan berbelit-belit membingungkan pembaca. Konsekuensinya, meskipun kontribusinya bagus, akan menjadi hal yang kurang bernilai karena pembaca sulit memahami substansi artikel.

Dokumen pendukung

Sebelum kita membahas tentang urutan menulis, ada beberapa dokumen pendukung yang perlu anda siapkan sebagai “master plan” dalam menulis artikel. Dokumen pendukung ini adalah pernyataan kontribusi riset dan desain struktur artikel.

a. Pernyataan kontribusi riset

Kontribusi riset merupakan poin utama dalam sebuah artikel. Oleh karena itu, sebuah artikel harus dapat menjelaskan kontribusi dengan jelas, ringkas, tepat, dan tanpa ada kerancuan. Membuat Pernyataan Kontribusi Riset (Research Contribution Statement) tidak hanya membantu anda saat menulis artikel, namun juga membantu reviewer jurnal untuk meninjau kontribusi dalam artikel anda.​[1]​ Editor Jurnal tidak akan mempublikasikan dokumen ini, namun beberapa jurnal (internasional) mensyaratkan dokumen ini saat awal penyerahan naskah artikel.

Anda cukup membuat satu paragraf yang fokus menjelaskan dengan detail tentang kontribusi dalam artikel anda (sekitar 300 kata atau kurang). Namun, hal ini berbeda dengan abstrak yang berisi ulasan singkat dari keseluruhan isi artikel. Secara umum, pernyataan kontribusi riset harus:​[1]​

• mudah dipahami oleh konsumen atau target pengguna kontribusi;
• memberikan wawasan tentang topik dan permasalahan yang relevan dengan konsumen, serta pengetahuan yang sudah ada saat itu;
• menjelaskan hal baru yang ditawarkan oleh riset anda (kontribusi) dalam topik/permasalahan yang relevan dengan konsumen tersebut.

Contoh-contoh pernyataan kontribusi riset dapat anda lihat pada halaman persiapan naskah.

b. Desain struktur artikel

Perbedaan konten dan pembahasan berdampak pada berbedanya struktur dalam artikel satu dengan lainnya. Secara umum, artikel ilmiah berisi Pendahuluan, Penelitian Terkait, Metode, Hasil dan Pembahasan, dan Kesimpulan. Namun tidak sedikit artikel yang menambahkan bagian Definisi/Pernyataan Permasalahan, Desain Eksperimen, Diskusi, atau bagian lain sesuai kebutuhan mereka. Oleh karena itu, anda perlu merencanakan struktur artikel anda beserta poin-poin yang akan anda jelaskan pada setiap bagian tersebut.

Lebih mudahnya, anda bisa membuat desain struktur artikel ini menggunakan Ms. Power Point atau Google Slide. Contoh pada Gambar 1 dapat anda rancang dalam sebuah slide untuk memudahkan pelacakan. Setelah itu, anda dapat menambahkan slide berikutnya untuk menjelaskan dengan detail setiap bagian. Misal, slide ke-2 berisi poin-poin yang menjelaskan pendahuluan lebih detail, slide-3 untuk penelitian terkait, dst.

Selanjutnya, dokumen ini dapat anda gunakan untuk melacak atau meninjau isi dan keterkaitan tiap bagian/paragraf dalam artikel anda. Dengan kata lain, saat artikel anda sudah memiliki banyak halaman, anda akan dengan mudah merubah atau meninjau sesuatu berdasarkan dokumen desain struktur artikel yang anda miliki. Selain itu, hal ini dapat membantu anda menulis dengan jelas dan ringkas, tanpa berbelit-belit.

Urutan menulis artikel

Jika anda membaca sebuah artikel ilmiah yang sudah terbit, banyak sumber yang menyarankan anda untuk tidak membacanya berurutan mulai awal hingga akhir.​[2]​ Hal ini juga berlaku pada urutan menulis artikel ilmiah. Setelah anda membuat semua dokumen pendukung, anda bisa mulai menuliskan hasil penelitian anda pada sebuah draft artikel, dengan urutan sebagai berikut:

1. Pendahuluan

Pendahuluan merupakan bagian yang perlu anda tulis pertama kali. Karena, anda harus menjelaskan target pengguna (user), pokok permasalahan, pengetahuan saat ini, dan kontribusi terlebih dahulu. Apabila dibutuhkan, paragraf kontribusi dapat berikan penjelasan singkat mengenai hasil dan validasinya agar lebih meyakinkan pembaca.

Pembaca akan mulai membaca dan memahami pendahuluan untuk memeriksa apakah artikel tersebut membahas permasalahan yang sama dengan yang mereka hadapi. Selanjutnya, mereka akan membaca penjelasan singkat tentang kontribusi dan hasil untuk memutuskan apakah mereka ingin melanjutkan membaca dengan detail atau tidak.

2. Hasil dan Pembahasan

Setelah selesai menulis pendahuluan, anda dapat melanjutkan menuliskan isi hasil dan pembahasan. Anda harus menjelaskan dengan detail, hasil dari penggunaan kontribusi yang telah anda jabarkan pada bagian pendahuluan.

Pembaca akan memeriksa apakah hasil penggunaan kontribusi yang anda jabarkan pada bagian ini, sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Jika sesuai harapan, mereka akan mulai membaca lebih lanjut mengenai metodenya.

3. Kesimpulan

Sebagian besar pembaca umumnya akan membaca bagian kesimpulan setelah membaca judul dan abstrak. Namun bagian pendahuluan dan hasil dan pembahasan yang sudah anda tulis akan sangat membantu dalam menuliskan kesimpulan.

Bagian kesimpulan perlu anda tulis dengan ringkas dan jelas. Bagian ini menjadi penentu apakah kontribusi sebuah artikel dapat membantu mereka, yang selanjutnya, mereka mungkin akan menuju ke bagian pendahuluan atau hasil dan pembahasan.

4. Metode atau sejenisnya

Bagian metode, desain eksperimen (apabila ada), atau sejenisnya, memang penting. Namun, bagian ini merupakan penjelasan detail bagaimana cara kerja dari kontribusi yang anda tawarkan, dalam menyelesaikan sebuah permasalahan.

Sebagian besar pembaca akan mulai membaca dan memahami detail sebuah metode, apabila pemaparan pada bagian hasil dan pembahasan sudah sesuai dengan apa yang mereka harapkan.

5. Penelitian Terkait

Penelitian terkait merupakan bagian pendukung artikel anda, yang menjelaskan posisi kontribusi riset pada pengetahuan terkini. Umumnya, pembaca tidak akan berlama-lama membaca bagian ini. Kecuali mereka yang ingin melihat lebih detail tentang posisi kontribusi artikel.

6. Judul dan Abstrak

Memang benar jika pembaca akan membaca judul dan abstrak terlebih dahulu daripada bagian lain. Namun, judul dan abstrak merupakan dua bagian yang harus anda pikirkan dan tulis paling akhir. Jika anda memikirkannya terlebih dahulu, kemungkinan besar anda akan sering merubah-rubah bagian ini saat menulis bagian lain. Hal ini akan menjadi sangat tidak efisien.

Catatan

Menulis sebuah artikel ilmiah membutuhkan dedikasi tinggi. Tidak bisa dilakukan dengan asal, atau anda hanya akan membuat sampah baru. Setiap hari banyak jurnal yang menerbitkan artikel baru. Namun, jika kualitas artikel tidak bagus, tidak ada orang yang akan menggunakan kontribusinya. Jika anda memerlukan panduan tentang hal-hal yang harus ada pada sebuah artikel jurnal, anda bisa menuju ke artikel 7 Tips Jitu Lolos Jurnal Scopus.

Namun, dalam pengerjaannya, urutan menulis sebuah artikel ilmiah pada pedoman ini, merupakan tips bagi anda yang masih seorang pemula. Jika anda sudah mahir dalam menulis artikel, dan sudah memiliki H-Index scopus yang tinggi, panduan ini mungkin sudah tidak anda perlukan lagi.

Referensi

Gambar sampul oleh freepik